BANUATODAY.COM, BALANGAN- Bupati Balangan Abdul Hadi meresmikan pembangunan tempat Ibadah Langgar Riyadhus Shalihin dengan meletakan batu pertama di Desa Maradap RT 01 Kecamatan Paringin Selatan, Kabupaten Balangan, Senin (19/07/2021).
Beliau mengatakan dengan berdirinya Langgar Riyadhus Shalihin ini, mudah-mudahan menjadi tempat untuk meningkatkan silahturahmi dan kebersamaan, serta menambah ukhuwah islamiyah semangat gotong-royong dalam kehidupan beragama khususnya di Desa Maradap.
"Semoga dengan dana yang telah dianggarkan oleh Pemkab Balangan bisa bermanfaat dan meringankan biaya pembangunannya," ucapnya.
Beliau juga berharap peran seluruh masyarakat dalam turut serta untuk membangun langgar tersebut sangatlah penting. Baik berupa materi, tenaga ataupun pikiran, agar pembangunannya cepat selesai.
"Kita doakan bersama semoga langgar ini cepat selesai. Terima kasih kepada seluruh pihak terkait dan masyarakat yang sudah memberikan sumbangsihnya," tuturnya.
Tidak lupa Bupati mengingatkan agar masyarakat tetap melaksanakan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari dan menjaga kesehatan diri. Apalagi sekarang kasus covid-19 mulai meningkat kembali dibeberapa daerah lain.
"Kita jangan sampai lengah, tetap disiplin prokes setiap beraktivitas," tambahnya.
Sebagai informasi hadir dalam acara tersebut yakni, Camat Paringin Selatan,Riza Kurniawan, S. S.tp, M.IP , Kades Maradap Hadriansyah,S.Sos, Babinsa Darlianor, Anggota DPRD Hafis Ansyari, Ketua Perkades Kec. Parsel, Ketua Forum BPD Kec. Parsel, Tokoh agama dan masyarakat Desa Maradap.
Sementara itu Ketua Panitia pelaksana pembangunan langgar Muksin mengatakan, anggaran biaya pembangunan langgar tersebut diperkirakan sekitar Rp 371.425.000,-
"Kami mengajukan bantuan ke Pemda sebanyak Rp 50.000.000,-. Sementara dana yang terkumpul saat ini hanya berbentuk material, mudah-mudahan pembangunan terlaksana dengan lancar," katanya.
Muksin juga berharap ada bantuan dari berbagai pihak agar pembangunan langgar Riyadhus shalihin bisa terwujud. Karena jarak dari pemukiman warga sekitar cukup jauh dengan lokasi mesjid yang sudah ada.
"Langgar ini merupakan impian warga setempat, bahkan lahan tersebut merupakan hibah dari warga sendiri, sehingga cukup dekat nantinya untuk beribadah," tutup Muksin. (vro/fsl)