BANGUN - Peletakan batu pertama pembangunan Mesjid Raya Muhammad Arsyad Al Banjari.
BANUATODAY.COM, BANJARBARU - Didampingi alim ulama, Gubernur Kalimantan Selatan, H Sahbirin Noor atau Paman Birin, pimpin peletakan batu pembangunan Masjid Raya Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari, Selasa (7/12/202).
Lokasi pembangunan di kawasan Perkantoran Pemprov Kalsel atau tak jauh dari Kantor Gubernur di Kota Banjarbaru.
Prosesi peletakan batu pertama ini diawali dengan pembacaan manakib Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari oleh KH Ahmadi.
Kemudian, tausiah oleh KH Wildan Salman, pimpinan Madrasah Darussalam Tahfidz dan Ilmu Al-Qur’an Kota Martapura, Kabupaten Banjar, Kalsel.
Turut hadir, Ketua DPRD Kalsel H Supian HK, Sekdaprov Roy Rizali Anwar, perwakilan pimpinan forkompinda, pejabat lingkup pemprov, serta tamu undangan.
Selanjutnya, diiringi sholawat, dilakukan peletakan batu pertama oleh Paman Birin bersama para alim ulama dan habaib.
Dikatakan Paman Birin, masjid raya ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pemberdayaan ummat.
Tidak hanya menjadi tempat ibadah yang nyaman, masjid raya ini juga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan dakwah, pendidikan, sosial ekonomi, serta pemberdayaan masyarakat.
“Alhamdulillah, pembangunan masjid yang begitu dirindukan dan didambakan, pembangunannya dapat kita wujudkan mulai hari ini,” ucapnya.
Paman Birin berharap pembangunan masjid dapat berjalan dengan lancar, seraya berharap doa para ulama, serta seluruh masyarakat agar pembangunan dapat dilaksanakan hingga selesai.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kalsel, Ahmad Solhan, menjelaskan, selain masjid, juga dibangun aula, kamar penginapan, serta ada danau atau embung.
Pengerjaan masjid dilaksanakan secara multiyears, yaitu tahap 1 tahun 2022, kemudian tahap kedua tahun 2023-2024.
Luas kompleks Masjid Raya Syech Arsyad Al-Banjari mencapai 11 hektare. Sedangkan luas bangunan masjid 4.000 meter persegi dengan daya tampung 3.000 orang jemaah.
Untuk desain, Masjid Raya Syekh Arsyad Al Banjari akan berbentuk limas dengan sistem sirkulasi dan pencahayaan dilakukan secara terbuka.
Terkait penamaan Syekh Arsyad Al Banjari, yakni bentuk penghormatan kepada ulama besar asal Kalsel tersebut. (naz/fsl)