![]() |
ILUSTRASI - Bendera Palestina (iStock) |
BANUATODAY.COM, JAKARTA - Pertempuran panas antara Israel-Hamas berlangsung sejak 7 Oktober 2023 akan segera berakhir.
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, serangan Israel selama 15 bulan telah menewaskan 46.584 orang.
Presiden AS Joe Biden mengumumkan bahwa kesepakatan gencatan senjata Gaza 'telah dicapai' antara Israel dan Hamas.
"Ini adalah sore yang sangat baik karena akhirnya, saya dapat mengumumkan gencatan senjata," kata Biden, Rabu (15/1), pada saat mengumumkan gencatan senjata itu di Gedung Putih.
Ia menambahkan bahwa "kesepakatan soal sandera telah dicapai antara Israel dan Hamas."
Biden berbicara beberapa saat setelah Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, berbicara di Doha, mengatakan gencatan senjata akan mulai berlaku Minggu (19/1).
Seorang anak laki-laki melihat jenazah warga Palestina yang tewas akibat pemboman Israel di Jalur Gaza saat mereka dibawa untuk dimakamkan di Rumah Sakit Al-Aqsa di Deir al-Balah, 15 Januari 2025.
Kesepakatan tersebut, yang muncul setelah berminggu-minggu negosiasi yang melelahkan di ibu kota Qatar, menjanjikan pembebasan secara bertahap puluhan sandera yang ditahan Hamas, pembebasan ratusan tahanan Palestina di Israel dan akan memungkinkan ratusan ribu orang terlantar di Gaza untuk kembali ke puing-puing rumah mereka.
Biden mengatakan sandera Amerika akan menjadi bagian dari pembebasan sandera tersebut pada tahap pertama kesepakatan.
“Kesepakatan ini disusun dalam tiga fase. Fase pertama akan berlangsung selama enam minggu. Ini mencakup gencatan senjata penuh dan menyeluruh pasukan Israel dari seluruh wilayah berpenduduk di Gaza, serta pembebasan sebagian sandera yang ditahan oleh Hamas, termasuk perempuan, orang tua, dan mereka yang luka-luka. Saya dengan bangga mengatakan Amerika akan menjadi bagian dari pembebasan sandera ini dan tahap pertama juga. Saya dan Wakil Presiden Kamala Harris tidak sabar untuk menyambut mereka,” kata Biden.
Kesepakatan yang dicapai setelah perundingan yang melelahkan selama berminggu-minggu di ibu kota Qatar ini menjanjikan pembebasan puluhan sandera yang ditahan oleh Hamas secara bertahap, pembebasan ratusan tahanan Palestina di Israel, serta memungkinkan ratusan ribu orang yang mengungsi di Gaza untuk kembali ke tempat tinggal mereka yang tersisa.
Kesepakatan ini juga akan mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan. (nas/ewa)