BANUATODAY.COM, KALTENG- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barito Utara (Barut) melalui Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga (Disbudparpora) memberikan Anugerah Kebudayaan kepada 16 pelaku seni sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka dalam pelestarian seni dan budaya lokal.
Penyerahan penghargaan ini dilaksanakan bertepatan dengan kegiatan Lomba Lukis Ornamen dan Seleksi Gita Bahana Nusantara (GBN) Tahun 2025 yang digelar dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Kabupaten Barut, selasa (17/6/2025) bertempat di Aula Disbudparpora setempat.
Kepala Disbudparpora Kabupaten Barut Hj Annisa Cahyawati, menyampaikan bahwa pemberian Anugerah Kebudayaan ini merupakan bentuk apresiasi dari Pemerintah Daerah atas kontribusi nyata para pelaku seni dalam menjaga dan melestarikan seni budaya khas Barut.
“Ini sesuai dengan Keputusan Bupati Barut Nomor 188.45/223/2024 tentang Penetapan Penerima Anugerah Kebudayaan kepada Pelaku Seni di Kabupaten Barut. Para penerima penghargaan adalah tokoh-tokoh masyarakat yang telah berdedikasi dan memberikan kontribusi besar terhadap pelestarian seni dan budaya lokal,” ujar Hj Annisa.
Ke 16 pelaku seni yang menerima penghargaan berasal dari berbagai bidang seni, mulai dari seni tari, musik tradisi, sastra lisan, hingga penulisan lagu daerah. Mereka antara lain Saidi Harjo, Irma Iriani, Hadrianto, Kasmiyati, Puspo Pristiwantoro, Tekay Efendi, Lisda Riwayat, Israminor, Sahayun, Penseng, Sampudul, Ali Rahmat, Ghafur Saputra, Hilman Apriadi, Sindu, dan Zif Ruli.
“Mereka adalah pelaku seni yang telah lama berkarya dan mengabdikan diri dalam pengembangan seni budaya, baik melalui pertunjukan, pelatihan, dokumentasi maupun karya cipta. Semoga penghargaan ini menjadi motivasi dan semangat bagi generasi muda untuk mencintai dan melestarikan warisan budaya daerah,” tambahnya.
Acara tersebut menjadi bagian penting dari rangkaian peringatan HUT ke-75 Kabupaten Barut, yang juga diramaikan dengan lomba-lomba seni dan budaya untuk mendorong kreativitas serta kecintaan masyarakat terhadap budaya lokal.
Sumber: Nett