![]() |
REMISI - Gubernur Kalsel H Muhidin saat pemberian remisi kepada napi bertepatan HUT ke-80 RI, 17 Agustus 2025. (Istimewa) |
BANUATODAY.COM, BANJARBARU - Ribuan narapidana (napi) dan napi anak se-Kalimantan Selatan mendapatkan remisi atau potongan masa hukuman dalam rangka HUT ke-80 Kemerdekaan RI, Minggu (17/8/2025).
Total tercatat 6.807 napi memperoleh remisi umum dan remisi dasawarsa.
Penyerahan remisi dipimpin langsung Gubernur Kalimantan Selatan, H. Muhidin, didampingi Wakil Gubernur Hasnuryadi Sulaiman dan Forkopimda Kalsel.
Kepala Kantor Wilayah Ditjen Pemasyarakatan (Ditjenpas) Kalimantan Selatan, Mulyadi, menyampaikan bahwa total penghuni lapas, rutan, dan LPKA di Kalsel per 16 Agustus 2025 berjumlah 9.304 orang, terdiri dari 8.167 narapidana dan 1.137 tahanan.
Dari jumlah tersebut, 6.780 narapidana memenuhi syarat untuk menerima remisi umum, sedangkan 27 anak binaan mendapatkan pengurangan masa pidana.
Dikatakan Mulyadi, remisi diberikan sebagai bentuk apresiasi negara kepada narapidana dan anak binaan yang telah berkelakuan baik serta aktif mengikuti program pembinaan.
"Remisi diharapkan menjadi motivasi untuk terus memperbaiki diri dan menatap masa depan yang lebih baik,” ujarnya saat menyampaikan sambutan.
Mulyadi menyebutkan, terdapat 2.475 narapidana dan anak binaan yang belum memenuhi syarat untuk mendapatkan remisi tahun ini.
"Hal ini, tentunya menjadi tantangan agar seluruh warga binaan terus berkomitmen menjalani pembinaan dengan sungguh-sungguh," tegasnya.
Sementara Gubernur H. Muhidi mengatakan, pentingnya memberikan kesempatan kedua bagi warga binaan yang telah menjalani masa hukumannya dengan baik.
Gubernur berharap remisi ini bukan hanya sebatas pengurangan masa pidana, tetapi juga menjadi momentum kebangkitan untuk kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih baik.
"Jangan kembali pada kesalahan lama, tetapi tunjukkan bahwa kalian bisa berkontribusi positif bagi keluarga dan daerah,” ujar Gubernur.
Prosesi penyerahan remisi diisi pula dengan hiburan musik dari warga binaan serta pameran hasil karya kreatif warga binaan, mulai dari kerajinan tangan hingga produk keterampilan yang dihasilkan selama masa pembinaan. (nt/ewa)