 |
| BRIDA - Gubernur Kalimantan Selatan, yang diwakili oleh Kepala BRIDA Provinsi Kalimantan Selatan, Thaufik Hidayat, menerima penghargaan diserahkan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Arif Satria. (Diskominfo) |
Penghargaan bergengsi ini diserahkan dalam rangkaian acara Temu Pengelola Kebun Raya se-Indonesia yang mengusung tema 'Jejaring Kebun Raya untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan' di Gedung BJ Habibie, Jakarta Pusat, Kamis (13/11/2025).
Penghargaan diserahkan langsung oleh Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Arif Satria.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Kalimantan Selatan, yang diwakili oleh Kepala BRIDA Provinsi Kalimantan Selatan, Thaufik Hidayat, turut hadir sebagai narasumber dengan materi “Peran Pemerintah Daerah dalam Mendorong Upaya Konservasi dan Kaitannya dengan Pembangunan Berkelanjutan.”
Kepala BRIDA Provinsi Kalimantan Selatan, Thaufik Hidayat, menyampaikan rasa bangga dan apresiasi atas pencapaian tersebut.
“Penghargaan ini merupakan bukti nyata bahwa sinergi antara pemerintah daerah, BRIN, legislatif, dan seluruh pengelola KR Banua mampu menghasilkan kemajuan signifikan. Kebun Raya Banua bukan hanya ruang konservasi, tetapi juga katalis pembangunan berkelanjutan di Kalimantan Selatan,” ujarnya saat diwawancara, Jum’at (14/11/2025).
Ia menambahkan bahwa Pemprov Kalsel akan terus memperkuat dukungan untuk pengembangan fasilitas, inovasi riset, serta perluasan layanan edukasi masyarakat.
“Ke depan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan akan terus memperkuat dukungan bagi Kebun Raya Banua, baik melalui pengembangan fasilitas, peningkatan kualitas layanan, maupun penguatan inovasi riset yang relevan dengan isu-isu lingkungan dan pembangunan berkelanjutan,” tambahnya.
Keberhasilan Kebun Raya Banua tidak lepas dari peran serta Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, termasuk dukungan legislatif dari Komisi II dan III DPRD Provinsi Kalsel yang terus konsisten memberikan perhatian terhadap penguatan kelembagaan, pengelolaan koleksi, dan pembangunan sarana pendukung.
Tim penilai nasional menyoroti sejumlah aspek strategis, termasuk:
• Penguatan lima fungsi utama kebun raya: konservasi, penelitian, pendidikan, wisata, dan jasa lingkungan.
• Pengelolaan koleksi tumbuhan yang semakin lengkap dan terstruktur.
• Peningkatan kunjungan wisatawan yang terus tumbuh setiap tahun.
• Beragam inovasi layanan dan program edukasi yang dikembangkan oleh pengelola KR Banua.
Prestasi ini menempatkan KR Banua sejajar dengan KR Indrokilo sebagai Terbaik I. Sementara itu, posisi Terbaik II diraih KR Balikpapan dan KR Mangrove, serta Terbaik III diberikan kepada KR ITERA dan KR Baturaden.
Sementara itu, Plt. Kepala UPT Kebun Raya Banua, Firmansyah, juga menyampaikan rasa syukur atas penghargaan tersebut.
“Capaian ini tidak lepas dari kerja keras, kerja cerdas, dan keikhlasan seluruh pegawai yang telah mengelola Kebun Raya Banua sejak pertama kali dilaunching pada 8 Desember 2016,” ungkapnya.
Firmansyah juga mengucapkan terima kasih kepada BRIN, Gubernur Kalsel, serta Komisi II dan III DPRD Provinsi Kalsel atas dukungan yang konsisten selama ini.
“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pengelolaan, memperkaya koleksi tanaman, dan menghadirkan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat,” tegasnya.
Penghargaan nasional ini menjadi momentum penting bagi Kebun Raya Banua untuk terus memperkuat perannya sebagai pusat konservasi, riset, pendidikan, dan wisata alam yang berorientasi pada keberlanjutan.
Dengan prestasi ini, KR Banua semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu kebun raya terbaik di Indonesia yang siap berkontribusi bagi masa depan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan khususnya di Provinsi Kalimantan Selatan. (mc/ewa)