Trending

BULOG Tetap Komitmen Lakukan Berbagai Cara untuk Stabilkan Harga Beras

LAWAS - Presiden Jokowi berkunjung ke Gudang BULOG Hutalombang Padang Lawas dan Gudang BULOG Bakaran Batu Labuhan Batu, Sumatera Utara pada Jumat (15/3/2024). (bulog)

BANUATODAY.COM, MEDAN - Perum BULOG terus berupaya menjaga stabilitas harga pangan di pasaran.

Langkah-langkah untuk mengurangi kontraksi harga pangan yang ada di pasar juga telah dilakukan oleh BULOG.

Hal ini seperti yang disampaikan oleh Direktur Utama Perum BULOG, Bayu Krisnamurthi.

“Harga saat ini termasuk di Sumatera Utara pada tingkat grosir sudah mulai turun, dan untuk harga di tingkat retail beberapa sudah mulai mengalami penurunan atau setidaknya tidak terjadi penurunan namun sudah tidak ada kenaikan lagi.

“Dan keseimbangan harga ini betul-betul menjadi concern pemerintah untuk bisa berada di posisi yang lebih ideal lagi,” ungkapnya, Minggu (17/3/2024).

Hal tersebut disampaikan saat momen kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Sumatera Utara pada Jumat (15/3/2024).

Dimana dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi berkunjung ke Gudang BULOG Hutalombang Padang Lawas dan Gudang BULOG Bakaran Batu Labuhan Batu.

Agenda dalam kunjungan tersebut adalah untuk mengecek ketersediaan Cadangan Beras Pemerintah (CBP).

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pembagian beras Bantuan Pangan kepada sejumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang hadir di dua lokasi tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa Pemerintah saat ini tengah menjalankan berbagai upaya untuk menstabilkan harga beras.

Mengingat di awal bulan Ramadan ini harga beras kembali melonjak tinggi.

Dirinya menekankan perlunya langkah nyata dari seluruh pihak yang terlibat untuk mencapai keseimbangan harga pangan yang ideal baik dari sisi produsen maupun konsumen.

“Kalo harga beras turun, saya dimarahi petani. Tapi, kalo harga beras naik dimarahi ibu-ibu.

“Kesulitan pemerintah saat ini adalah soal mencari keseimbangan harganya. Jadi yang namanya mengurusi beras untuk 270 juta penduduk Indonesia itu bukan perkara mudah.

“Kebutuhan kita setiap tahun itu sekitar 31 juta ton, jika persediaannya kurang kita perlu memikirkan bagaimana menanggulanginya. Tapi kalau produksi petani banyak, kita tenang,” jelas Jokowi.

Di sisi lain, Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi menerangkan bahwa pihaknya telah melakukan upaya stabilisasi harga selama bulan Ramadan.

Salah satunya adalah dengan menerapkan kebijakan relaksasi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang berlaku dalam rentang waktu tertentu.

Ia menyebut, program pemerintah ini bertujuan untuk memberikan ruang agar persediaan beras dengan harga perolehan yang masih tinggi dapat dilepaskan ke pasar sepenuhnya.

“Jadi relaksasi HET ini untuk beras premium, dari tanggal 10 Maret sampai 23 maret. Kenaikannya Rp 1.000 per kilogram (kg). Ini karena sebelumnya harga GKP kan lumayan tinggi.

“Kemudian seiring berjalannya panen dalam negeri, maka harga gabah itu akan mulai terkoreksi sekitar 2-3 minggu ke depan, sehingga dirasakan perlu relaksasi ini.

“Sampai dengan nanti stok lama yang dengan perolehannya masih dengan harga lebih tinggi, bisa kita flat out dengan lebih cepat,” terang Arief.

Tidak sendirian, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi, Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara Hassanudin, dan Pelaksana tugas (Plt) Bupati Labuhan Batu Ellya Rosa Siregar. (pr/niz)

Lebih baru Lebih lama