MERIAH - Karnaval Kongres KJPI di Kota Banjarmasin, Jumat (20/9) malam . (kolase; banuatoday.com) |
BANUATODAY.COM, BANJARMASIN - Meriah dan mendapat perhatian antusias warga gelaran festival budaya dalam rangka Kongres
Jaring Kota Pusaka Indonesia (JKPI) yang digelar di Kota Banjarmasin, Jumat (20/9/2024) malam.
Karnaval dimulai sekitar pukul 20.00 dipusatkan di kawasan Jalan Lambung Mangkurat, tepatnya simpang sempat Kantor Pos Besar.
Ribuan warga terlihat berkumpul di kawasan central kota berjuluk seribu itu sejak sore.
Karnaval budaya diikuti seluruh peserta kongres JKPI dari seluruh Indonesia yang hadir di Banjarmasin.
Perhelatan akbar tersebut, selain untuk memeriahkan puncak harijadi Kota Banjarmasin ke 498, juga sebagai tanda diakhirinya rangkaian Kongres JKPI ke VI.
“Malam hari ini kita melaksanakan rangkaian terakhir dari event Rakernas dan juga Kongres Jaringan Kota Pusaka Indonesia, dan malam ini adalah puncaknya yaitu event karnaval budaya yang diikuti kota-kota di Indonesia yang menjadi anggota Jaringan kota pusaka Indonesia,” ujar Wali Kota Banjarmasin, H Ibnu Sina.
Lebih menariknya lagi, dalam event tersebut, semua kota yang hadir menampilkan budaya dan kesenian dari daerah mereka masing-masing.
Bahkan, beberapa daerah secara khusus datang membawa para pendukung, tentu saja, suasana kian terlihat meriah.
H Ibnu Sina yang hadir bersama Ketua Dekranasda Kota Banjarmasin, Hj Siti Wasilah, didampingi seluruh SKPD lingkup Pemko Banjarmasin pun terlihat sangat bersyukur dengan terlaksananya event tersebut.
Ibnu Sina mengucapkan terima kasih yang luar biasa kepada panitia sudah mempersiapkan ini dengan baik.
Ibnu Sina juga memberikan apresiasi atas keikutsertaan kota-kota dari ujung barat Indonesia, Aceh yang diwakili Kota Langsa, kemudian paling timur dari Ternate yagn menampilkan budaya yang sangat beragam dan itulah Indonesia.
"Mudah-mudahan, warisan budaya ini bisa terjamin kelestariannya dengan hadirnya Jaring Kota Pusaka Indonesia,” katanya.
Terkait event yang dilaksanakan di tengah kota, pemimpin Bumi Kayuh Baimbai ini kembali menjelaskan.
Katanya, pelaksanaannya event tersebut sebenarnya mengambil lokasi di Nol Kilomneter, yang tugunya berada di kawasan Jalan Sudirman, tetapi karena geografis kota ini tidak mengenal sumbu imajiner, maka dipilihlah lokasi tersebut sebagai pusat pelaksanaan event karnaval budaya. (pro/sun)