Trending

Ketika Hubungan dengan AS Memanas, Ternyata China Takut Ditinggalkan Indonesia

TARIF - Donald Trump saat mengumumkan pemberlakuan reciprocal tariff yakni tarif impor kepada sejumlah negara. (Youtube)

BANUATODAY.COM, JAKARTA - Di tengah memburuknya hubungan China dengan Amerika Serikat (AS), Kementerian Luar Negeri China berharap kerja sama dengan Indonesia bisa semakin erat.

"Kemarin menandai peringatan 75 tahun hubungan diplomatik antara China dan Indonesia. Di tengah meningkatnya gejolak dalam lanskap internasional, kerja sama strategis menyeluruh antara China dan Indonesia menjadi semakin penting," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing pada Senin (14/4/2025).

Hubungan diplomatik antara Indonesia dan China dimulai pada 13 April 1950, tidak lama setelah Indonesia merdeka. Kala itu, China dipimpin Partai Komunis di bawah pimpinan Mao Zedong. Di mana, Indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang membangun hubungan diplomatik dengan China.

"China dan Indonesia adalah negara berkembang utama dan kekuatan penting dalam kelompok 'Global South'. Kerja sama antara kedua negara memiliki signifikansi strategis dan pengaruh global," kata Lin Jian.

Presiden Xi Jinping dan Presiden Prabowo Subianto, menurut Lin Jian, juga sudah bertukar pesan ucapan selamat, memuji perkembangan hubungan bilateral, dan menekankan bahwa keduanya akan saling mendukung prospek pembangunan nasional masing-masing negara.

"Kedua pemimpin juga ingin agar dapat bersama-sama maju dalam jalur modernisasi masing-masing, dan memimpin hubungan bilateral lebih erat lagi. Kami memiliki keyakinan penuh pada masa depan yang lebih baik dari pertumbuhan hubungan China-Indonesia," ujar Lin Jian.

Dalam perayaan ke-75 tahun hubungan diplomatik China-Indonesia, Lin Jian mengatakan China siap bekerja sama dengan Indonesia untuk bersama-sama mewujudkan pembangunan, kemakmuran, dan stabilitas regional.

"China juga siap untuk berkoordinasi lebih erat dengan negara-negara besar dalam menanggapi tantangan global, menjaga sistem perdagangan multilateral dan rantai industri dan pasokan tetap stabil dan lancar serta menunjukkan pengaruh komunitas China-Indonesia dengan masa depan bersama di kawasan dan dunia pada umumnya," ujar Lin Jian.

Dunia internasional saat ini menghadapi sejumlah tantangan, mulai dari persoalan keamanan seperti konflik di Ukraina karena serangan Rusia, perang di Palestina hingga meruncingnya perang dagang antara China dan Amerika Serikat usai Presiden Donald Trump mengumumkan pemberlakuan tarif impor senilai 145 persen atas barang-barang asal China. China pun membalas dengan pemberlakuan pungutan impor senilai 125 persen. (nt)

Lebih baru Lebih lama