![]() |
Geopark Meratus |
BANUATODAY.COM - Rasa syukur dan kebanggaan menyelimuti masyarakat Kalimantan Selatan atas ditetapkannya Geopark Meratus sebagai UNESCO Global Geopark.
Status prestisius ini diumumkan secara resmi oleh UNESCO, menjadikan Meratus sebagai bagian dari jaringan geopark dunia yang diakui memiliki nilai geologi, keanekaragaman hayati, serta kekayaan budaya yang luar biasa.
Penetapan ini disambut positif oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat lokal.
Hanifah Dwi Nirwana, selaku Ketua Harian Badan Pengelola Geopark Meratus, turut menyampaikan rasa bangganya atas capaian tersebut.
“Tentunya bersyukur dan bangga dengan telah secara resmi ditetapkannya Geopark Meratus menjadi bagian dari UNESCO sehingga berhak menyandang gelar UNESCO Global Geopark,” kata Hanifah, Banjarmasin, Jumat (18/4/2025).
Mengutip dari laman website Unesco https://www.unesco.org/en/articles/unesco-names-16-new-global-geoparks , Geopark Meratus menyimpan jejak sejarah bumi yang terbentuk sejak 200 juta tahun lalu.
Selain menjadi lokasi dari ofiolit tertua di Indonesia, kawasan ini juga dikenal sebagai habitat flora-fauna endemik seperti anggrek bulan dan bekantan.
Restorasi mangrove di wilayah ini turut menjadi bagian penting dari pelestarian spesies yang sempat terancam punah.
Tak hanya alam, budaya lokal seperti kain Sasirangan, pasar terapung, dan tradisi Dayak Meratus seperti Balanting Paring turut menjadi bagian dari kekayaan warisan budaya tak benda yang turut dilindungi dalam kerangka geopark.
“Status ini menjadi amanah buat kita semuanya, buat masyarakat Kalimantan Selatan untuk tetap berprogres, berproses mengembangkan Geopark Meratus, terus memberikan jaminan terhadap bagaimana upaya kita untuk terus melestarikan lingkungan dan juga budaya yang ada, warisan geologi yang ada, dan juga membangun ekonomi masyarakat di tapak,” ucap Hanifah
Hanifah yang kini juga menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Bidang Hubungan Antar Lembaga Pusat dan Daerah di Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) memberikan apresiasinya kepada seluruh pihak, termasuk Badan Pengelola Geopark Meratus, Gubernur Kalimantan Selatan, pengelola situs, dan masyarakat yang telah bersama-sama mewujudkan pencapaian ini.
“Selamat buat Badan Pengelola Geopark Meratus, selamat buat Bapak Gubernur Kalimantan Selatan dan seluruh pengelola situs yang ada di Geopark Meratus serta masyarakat Kalimantan Selatan,” tutup Hanifah.
Dengan pengakuan dari UNESCO, Geopark Meratus kini semakin terbuka untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata edukatif dan berkelanjutan, sekaligus menjadi kebanggaan baru Indonesia di kancah global. (pem)