BANUATODAY.COM, KALTENG- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Barito Utara (Barut) kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional.
Dalam rangkaian kegiatan Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional (FTBIN) Tahun 2025, Penjabat Bupati Barut Drs. Muhlis, menerima penghargaan dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, yang diserahkan langsung oleh Wamen Pendidikan Dasar dan Menengah Atip Latipulhayat, senin (26/5/2025) di Gedung Merah Putih, Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kemendikdasmen, Jalan Raya Cinangka Km 19, Bojongsari, Depok, Provinsi Jawa Barat (Jabar).
Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas komitmen dan keberhasilan Kabupaten Barut dalam melestarikan bahasa daerah melalui program revitalisasi bahasa ibu, yang telah dijalankan secara konsisten.
Menariknya, ini adalah penghargaan kedua berturut-turut yang diterima Kabupaten Barut, setelah sebelumnya menjadi satu-satunya kabupaten di Kalimantan Tengah (Kalteng) yang memperoleh penghargaan serupa pada tahun 2024.
Tahun ini, Kabupaten Barut kembali mencatatkan namanya bersama dua kabupaten lainnya di Kalteng, yaitu Kabupaten Barito Selatan dan Kabupaten Sukamara, sebagai penerima penghargaan dari Kemendikdasmen RI.
Usai menerima penghargaan, Pj Bupati Barut Drs Muhlis menyampaikan bahwa penghargaan ini bukan hanya untuk pemerintah daerah, tetapi untuk seluruh masyarakat Barut.
“Ini adalah penghargaan untuk seluruh masyarakat Barut. Pelestarian bahasa ibu adalah tanggung jawab bersama, dan kami akan terus mendukung program ini demi keberlanjutan budaya dan kearifan lokal,” ujar Drs. Muhlis.
Senada dengan itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Barut Syahmiluddin A. Surapati, menambahkan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil sinergi berbagai pihak, khususnya dukungan guru, tokoh adat, dan komunitas budaya di daerah.
“Kami di Dinas Pendidikan akan terus memperkuat program revitalisasi bahasa ibu di sekolah-sekolah. Ini adalah bagian dari upaya membangun identitas lokal dan memperkuat karakter peserta didik,” tutur Syahmiluddin.
Sementara itu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed, dalam pidatonya menekankan pentingnya bahasa ibu sebagai bagian dari jati diri bangsa.
“Bahasa ibu adalah kekayaan bangsa. Tanpa keterlibatan aktif pemerintah daerah, pelestariannya tidak akan optimal,” tegas Prof. Mu’ti.
Hingga saat ini, Kemendikdasmen telah melakukan revitalisasi terhadap 114 bahasa dan dialek di 38 provinsi di seluruh Indonesia. Program ini bertujuan menumbuhkan kesadaran generasi muda akan pentingnya bahasa ibu serta memperkuat identitas lokal melalui pendekatan pendidikan dan kebudayaan.
Penghargaan yang diterima Kabupaten Barut ini diharapkan menjadi pemicu semangat baru dalam mempertahankan warisan budaya dan bahasa daerah di tengah tantangan globalisasi dan pergeseran budaya generasi muda.
Sumber: Nett