BANUATODAY.COM, BANJARBARU - Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Hasnuryadi Sulaiman, hadir dalam acara Doa Bersama Lintas Agama yang diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79 dan Hari Kesatuan Gerak Bhayangkara ke-73, Senin (30/6/2025).
Acara tersebut berlangsung di Aula Polda Kalsel DI Banjarbaru, dihadiri berbagai unsur Forkopimda, termasuk Kapolda Kalsel serta Ketua DPRD Kalsel.
Dalam momen penuh khidmat ini, Hasnuryadi Sulaiman bersama jajaran Forkopimda menyerahkan paket sembako dan tali asih kepada anak-anak panti asuhan, menunjukkan kepedulian terhadap masyarakat yang membutuhkan.
Dalam sambutannya, Wagub Kalsel mengungkapkan harapannya agar seluruh jajaran Polri senantiasa mendapatkan pertolongan dan perlindungan dalam mengemban tugas negara.
“Kita bersama-sama mendoakan semoga Polri terus memberikan yang terbaik untuk kehidupan masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Hasnuryadi juga menekankan pentingnya eksistensi Polri dalam menjaga suasana yang tertib, aman, dan damai.
Ia mengapresiasi profesionalisme Polri yang selama ini telah bekerja keras dalam mengamankan pesta demokrasi, melawan kejahatan siber, serta memberantas peredaran narkoba yang semakin meluas di masyarakat.
“Dengan dedikasi untuk bangsa dan negara, Polri mampu melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik. Kita semua, lintas agama dan masyarakat Kalimantan Selatan, mendoakan agar Polri akan terus memberikan yang terbaik bagi masyarakat dan bangsa Indonesia,” katanya.
Acara ini menjadi simbol persatuan dan harapan bagi masyarakat Kalsel, serta menunjukkan komitmen bersama untuk mendukung keamanan dan ketertiban di Tanah Air.
Sementara itu, Kapolda Kalsel, Inspektur Jenderal (Irjen) Polisi Rosyanto Yudha Hermawan menyampaikan bahwa kegiatan doa bersama ini digelar serentak di seluruh jajaran kepolisian di Tanah Air.
“Ini adalah bentuk rasa syukur atas pengabdian Polri kepada bangsa dan negara,” ujarnya.
Ia menekankan tema Hari Bhayangkara tahun ini, “Polri untuk Masyarakat,” sebagai refleksi komitmen institusi Polri untuk melayani dengan hati dan melindungi dengan ketegasan.
“Untuk itu sinergi antara Polri, pemerintah daerah, TNI, dan masyarakat. Tanpa dukungan semua pihak, tidak mudah bagi kami menjalankan tugas pelayanan dan penegakan hukum,” tambahnya.
Doa lintas agama yang diadakan menjadi cermin kebhinnekaan spiritual Indonesia, menyatukan harapan dan ketulusan hati dalam satu tujuan.
“Kami di Polri menyadari bahwa perjalanan ini masih jauh dari sempurna, namun setiap kritik adalah energi untuk memperbaiki diri,” kata Yudha.
Acara ini tidak hanya menjadi simbol persatuan, tetapi juga menegaskan komitmen bersama untuk mendukung keamanan dan ketertiban di Tanah Air.
“Mari kita jaga sinergitas dan kebersamaan yang telah terjalin, karena Polri ada untuk masyarakat, dan kekuatan Polri berasal dari dukungan masyarakat,” tutupnya.