![]() |
PANEN - (Ilustrasi) Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel melaksanakan panen di Kabupaten Tapin, beberapa waktu yang lalu. (DPKP Kalsel) |
BANUATODAY.COM, BANJARBARU - Untuk mempercepat pencapaian target pembangunan ekonomi dan ketahanan pangan daerah, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Kalimantan Selatan menekankan pentingnya kolaborasi antar sektor dari hulu ke hilir.
Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam Bappeda Kalsel, Mahrita Yanuarti, mengatakan bahwa keberhasilan program-program unggulan seperti corporate farming, swasembada daging, dan hilirisasi sektor pertanian dapat tercapai melalui integrasi lintas sektor.
“Produksi pangan, peternakan, dan perikanan harus ditingkatkan agar tak hanya memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga menjadi bahan baku industri hilir dan mampu memenuhi permintaan luar daerah. Untuk itu kita butuh perencanaan yang holistik dan terkoordinasi,” tutur Mahrita dalam Rapat Koordinasi Rincian Kegiatan Prioritas di Ruang Rapat Bidang Ekosda Bappeda Kalsel, Banjarbaru, pada Selasa (1/7/2025).
Mahrita menggarisbawahi pentingnya penyediaan tenaga kerja siap pakai. Kolaborasi antara Dinas Tenaga Kerja dan sektor lainnya diperlukan untuk memastikan ketersediaan SDM yang kompeten guna mendukung pengembangan industri lokal dan UMKM.
Lebih lanjut, Mahrita menekankan perlunya keterlibatan sektor perdagangan dan swasta untuk mendukung konektivitas logistik antarwilayah di Kalimantan.
Sebab, tidak semua komoditas dapat diproduksi sendiri di Kalsel, sehingga sinergi antarprovinsi menjadi strategi penting untuk menjaga pasokan serta efisiensi distribusi.
“Selain infrastruktur, perencanaan strategis juga menyasar pemetaan kegiatan prioritas dari tahun ke tahun hingga 2029. Harapannya, dengan penyusunan rencana yang konkret dan terarah, kita dapat benar-benar mewujudkan visi Kalimantan Selatan sebagai gerbang logistik Kalimantan,” tambahnya.
Rapat ini menjadi langkah awal penting dalam membangun konektivitas sektor, menyiapkan tenaga kerja andal, dan meningkatkan daya saing ekonomi daerah melalui pendekatan pembangunan yang kolaboratif dan berorientasi hasil. (mc/ewa)