Trending

Hiswana Migas Kalsel Tekankan Kepatuhan Aturan Pembelian Elpiji Bersubsidi

HIMBAU: Hiswana Migas Kalsel himbau para masyarakat agar mematuhi peraturan dalam membeli gas Elpiji 3 kg. - Foto Dok

BANUATODAY.COM, BANJARMASIN – Menyusul keluhan masyarakat terkait harga Elpiji 3 kilogram yang melambung hingga Rp40 ribu di tingkat pengecer, Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswanamigas) Kalimantan Selatan akhirnya buka suara.

Wakil Ketua Hiswanamigas Kalsel, HM Irfani, menegaskan bahwa harga resmi gas Elpiji 3 kg di pangkalan masih tetap Rp18.500 per tabung. Ia menekankan, masyarakat yang telah memiliki kartu kendali dipastikan bisa membeli gas melon sesuai harga tersebut.

“Kalau sudah punya kartu kendali, pasti bisa mendapatkan gas Elpiji dengan harga sesuai pangkalan. Jadi, yang mengeluhkan harga mahal kemungkinan bukanlah pemegang kartu kendali,” ungkapnya.

Selain itu, Irfani mengimbau masyarakat dengan penghasilan setara Upah Minimum Regional (UMR), termasuk Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pelaku usaha, agar beralih menggunakan gas non subsidi seperti tabung 5 kilogram. Langkah ini dinilai penting agar subsidi Elpiji 3 kg tepat sasaran dan tidak dimanfaatkan oleh pengecer untuk dijual di atas harga yang ditetapkan.

“Penyaluran Elpiji 3 kg kini dibatasi hanya 200 tabung per hari di tiap pangkalan. Meski begitu, stok tetap aman untuk satu minggu ke depan,” tambahnya.

Saat ini, menurut data Hiswanamigas, terdapat sekitar 800 pangkalan gas di Kota Banjarmasin dan lebih dari 3.000 pangkalan di seluruh Kalimantan Selatan. Jumlah agen Elpiji juga mencapai 110 di seluruh provinsi, dengan 19 di antaranya berada di Banjarmasin.

Irfani pun mengimbau warga untuk membeli gas di pangkalan resmi dan menggunakan kartu kendali agar tidak menjadi korban harga tinggi di pengecer. “Selama kartu kendali digunakan, harga tetap sesuai, tidak ada kenaikan,” tutupnya. (naz/fsl)

Lebih baru Lebih lama