![]() |
ILUSTRASI (Dok. BSI) |
BANUATODAY.COM, JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) kembali mengambil langkah konkret dalam mendukung pembangunan berkelanjutan melalui penerbitan Sukuk Mudharabah Berlandaskan Keberlanjutan Tahap II Tahun 2025.
Instrumen yang dikenal dengan Sustainability Sukuk ini diterbitkan dengan nilai mencapai Rp5 triliun, sebagai kelanjutan dari penerbitan tahap pertama pada 2024 yang sebesar Rp3 triliun.
Proses penawaran Sukuk ini telah dilakukan pada 19 hingga 23 Juni 2025.
Wakil Direktur Utama BSI, Bob T. Ananta menyatakan bahwa penerbitan Sukuk Sustainability mencerminkan komitmen perusahaan terhadap implementasi keuangan berkelanjutan, khususnya dalam sektor pembiayaan hijau dan pembiayaan untuk pelaku UMKM.
Ia menjelaskan, “Penerbitan Sukuk Sustainability merupakan komitmen Perusahaan pada implementasi keuangan berkelanjutan terutama pada aspek pembiayaan berkelanjutan terutama di sektor UMKM dan pembiayaan hijau”.
Lebih lanjut, Bob menambahkan bahwa keberadaan instrumen ini tidak hanya menjadi sarana alternatif investasi syariah yang aman dan menguntungkan, tetapi juga turut mendorong peningkatan literasi keuangan syariah di masyarakat.
Ia menuturkan, “Sustainability Sukuk menciptakan value beyond profit. Sukuk ini secara langsung mendukung prinsip-prinsip pembiayaan berkelanjutan melalui pembiayaan proyek-proyek yang berwawasan lingkungan dan sosial sesuai dengan Sustainability Sukuk Framework BSI”.
Pembiayaan berkelanjutan yang dilakukan melalui Sukuk ini dibagi menjadi dua kategori utama, yakni Kegiatan Usaha Berbasis Sosial (KUBS) dan Kegiatan Usaha Berbasis Lingkungan (KUBL).
Kategori KUBS mencakup berbagai sektor yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan sosial, seperti penciptaan lapangan kerja dan program pengurangan pengangguran, pembiayaan untuk usaha mikro dan kecil, pemberdayaan ekonomi masyarakat, serta perluasan akses terhadap layanan esensial.
Di sisi lain, kategori KUBL mencakup proyek-proyek yang berorientasi pada pelestarian lingkungan.
Ini termasuk pembiayaan untuk energi terbarukan, produk ramah lingkungan yang efisien dalam penggunaan sumber daya dan minim polusi, serta praktik pengelolaan sumber daya alam hayati dan pemanfaatan lahan yang berkelanjutan.
Hingga akhir Maret 2025, total pembiayaan berkelanjutan yang telah disalurkan oleh BSI mencapai Rp72,6 triliun.
Dari jumlah tersebut, sekitar Rp58 triliun dialokasikan untuk pembiayaan sosial, dan sisanya sebesar Rp14,6 triliun digunakan untuk pembiayaan hijau.
Komitmen terhadap prinsip sustainable banking ini juga diwujudkan melalui berbagai inisiatif lainnya, seperti penggunaan sistem digital carbon tracking dan program green zakat yang selaras dengan target nasional Net Zero Emission. (rls/ewa)