Trending

Pemprov Kalsel Fokus Tekan Kemiskinan dan Pengangguran

 

ILUSTRASI: Kawasan pemukiman kumuh masih menjamur - Foto Net


HABARIAJA.COM, BANJARBARU – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) terus memperkuat upaya pengentasan kemiskinan dan penanggulangan pengangguran melalui strategi yang terarah dan berbasis data.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel, per September 2024 jumlah penduduk miskin tercatat sebanyak 180 ribu jiwa atau 4,02 persen dari total populasi. Sementara itu, angka pengangguran terbuka hingga Februari 2025 mencapai 88.499 orang.

BACA JUGA: Jasa Raharja Jamin Seluruh Korban Kebakaran KM Barcelona V di Perairan Talise, Minahasa Utara

Menanggapi kondisi tersebut, Pemprov Kalsel menegaskan komitmennya dalam menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran melalui tiga pilar utama.

Pilar pertama, yaitu peningkatan bantuan sosial berbasis data yang akurat, meliputi Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT), serta berbagai program bantuan tunai lainnya agar penyalurannya lebih tepat sasaran.

Pilar kedua, adalah peningkatan kapasitas angkatan kerja melalui pelatihan vokasi yang relevan dengan kebutuhan dunia usaha dan industri saat ini.

Pilar ketiga, yakni integrasi data antarinstansi guna mendukung penyusunan kebijakan yang lebih efektif, terukur, dan responsif terhadap kondisi riil masyarakat.

“Kami terus mendorong berbagai program untuk meningkatkan produktivitas dan penempatan tenaga kerja, baik di sektor formal maupun informal,” ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kalsel, Irfan Sayuti, Sabtu (19/7/2025).

Irfan menjelaskan, pihaknya memprioritaskan agar masyarakat memiliki pekerjaan yang layak dan penghasilan cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar keluarga seperti pangan, sandang, dan papan.

“Dengan begitu, angka kemiskinan bisa ditekan secara signifikan,” tambahnya.

Saat ini, Disnakertrans Kalsel fokus pada tiga aspek utama, yakni penempatan tenaga kerja, perluasan kesempatan kerja, serta pelatihan dan peningkatan produktivitas.

Salah satu program unggulan adalah Job Fair 2025 yang telah digelar pada 15 hingga 17 Juli di Gedung Sultan Suriansyah, Banjarmasin. Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 55 perusahaan dari berbagai sektor mulai dari perkebunan, pertambangan, perbankan, hingga manufaktur membuka total 1.969 lowongan kerja bagi para pencari kerja.

BACA JUGA: KAI Kalsel Gelar Diklat Khusus Profesi Advokat ke-VII, Cetak Advokat Handal dan Berintegritas

Menjawab tantangan peningkatan keterampilan, Disnakertrans juga bekerja sama dengan Balai Latihan Kerja (BLK) dalam menyelenggarakan pelatihan di 17 kejuruan, lengkap dengan sertifikasi kompetensi berstandar nasional.

“Tujuan kami bukan hanya agar masyarakat bisa terserap di dunia kerja, tetapi juga siap menjadi wirausahawan mandiri,” pungkas Irfan.

Dengan strategi yang menyeluruh dan kolaboratif, langkah Pemprov Kalsel ini diharapkan mampu menekan angka pengangguran dan kemiskinan, serta memperkuat daya tahan ekonomi masyarakat dalam jangka panjang. (nt/ak)

Lebih baru Lebih lama