 |
| USULKAN: Suripno Sumas mengusulkan agar rumah warga di bantaran Sungai Kelayan ikut serta dalam program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS-RTLH). - Foto Dok |
BANUATODAY.COM, BANJARMASIN – Ketua Fraksi PKB DPRD Provinsi Kalimantan Selatan, H. Suripno Sumas, SH, MH, mengusulkan agar rumah-rumah warga di bantaran Sungai Kelayan, Kecamatan Banjarmasin Selatan, dapat diikutsertakan dalam program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS-RTLH) atau bedah rumah.
Usulan tersebut disampaikan Suripno saat menggelar sosialisasi peraturan perundang-undangan terkait program bedah rumah di kediamannya, Jalan Meratus, Banjarmasin Tengah, Selasa (8/7/2025). Ia mengatakan bahwa aspirasi warga terus berdatangan, khususnya dari kawasan padat penduduk di bantaran sungai yang belum tersentuh program tersebut.
“Banyak warga bertanya kenapa kawasan mereka belum tersentuh program bedah rumah. Ini menjadi masukan penting yang akan kami sampaikan ke Dinas Kimpraswil Kalsel,” jelas Suripno yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalsel.
Ia menegaskan, meskipun keputusan akhir tetap berada di tangan pemerintah provinsi melalui proses seleksi, ia akan terus mendorong agar kawasan tersebut menjadi salah satu prioritas.
“Saya tidak ingin langsung menilai mana yang layak atau tidak, tapi rumah-rumah di sana memang banyak yang perlu perhatian. Biarlah proses seleksi dilakukan sesuai aturan, namun kita tetap kawal aspirasinya,” ujarnya.
Suripno juga mengingatkan bahwa program RS-RTLH memiliki anggaran sebesar Rp20 juta per unit rumah, dan pelaksanaannya harus adil dan tepat sasaran agar tidak menimbulkan kecemburuan di tengah masyarakat.
“Kalau ada daerah lain yang dapat bantuan, tapi di sini tidak, itu bisa menimbulkan ketidakpuasan. Karena itu penting untuk memastikan pendataan dan seleksi dilakukan secara transparan,” tegasnya.
Ia berharap, lewat sinergi yang baik antara DPRD dan Pemprov Kalsel, program bedah rumah bisa memberikan manfaat nyata bagi warga yang benar-benar membutuhkan, termasuk mereka yang tinggal di bantaran sungai. (naz/fsl)