![]() |
PENGUKUHAN: Seluruh stakeholder terkait mengahdiri acara pengukuhan DPW ALFI/ILFA Kalsel - Foto Dok |
Dengan mengusung tema “Meningkatkan Peran ALFI/ILFA Kalsel di Sektor Logistik untuk Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan”, pengukuhan ini menjadi momentum strategis memperkuat sinergi antara pelaku usaha logistik dengan pemerintah daerah.
Ketua DPW ALFI/ILFA Kalsel, Saut Nathan Samosir, MBA menegaskan bahwa kepengurusan baru yang 50 persen diisi wajah baru, diharapkan mampu bergerak cepat mendukung program pemerintah. Ia menekankan peran penting ALFI/ILFA dalam tim percepatan ekonomi yang diketuai Sekretaris Daerah Kalsel.
“Yang pertama BBM, yang kedua infrastruktur,” tegas Samosir saat menyampaikan dua isu utama yang menjadi prioritas organisasi.
Menurutnya, kondisi tanah di Kalsel yang mudah berubah saat hujan perlu perhatian khusus, terutama dalam pembangunan infrastruktur untuk pengangkutan barang berat. Ia juga menyoroti kelangkaan BBM yang kerap menimbulkan antrean panjang di SPBU dan berpotensi menghambat distribusi.
“Bila BBM macet, maka terjadilah antrean panjang di SPBU, dan itu bisa memicu gesekan di masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi, Komunikasi, dan Kelembagaan DPP ALFI/ILFA, M. Nuh Nasution, menekankan pentingnya sektor logistik sebagai motor pertumbuhan ekonomi nasional. Ia menyebutkan, kontribusi transportasi dan pergudangan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal II 2025 mencapai 0,40 persen dari total PDB sebesar 5,12 persen.
“Hal ini menunjukkan peran vital transportasi dan pergudangan dalam menopang perekonomian nasional,” katanya.
Nasution menyampaikan optimisme bahwa kepengurusan baru ALFI/ILFA Kalsel mampu bersinergi dengan pemerintah daerah dalam meningkatkan daya saing logistik.
![]() |
WAWANCARA: Ketua ALFI /ILFA Kalsel Drs Saut Nathan Samosir MBA - Foto Dok |
Sementara itu, Gubernur Kalsel melalui Kepala Dinas Perhubungan, Muhammad Fitri Hernadi, juga menyambut baik pengukuhan tersebut. Ia menegaskan pemerintah provinsi tengah menyiapkan sejumlah program mendukung sektor logistik, termasuk rencana pembangunan Pelabuhan Mekar Putih di Kotabaru yang telah masuk dalam Rencana Induk Pelabuhan Nasional.
“Selain itu, kami juga terus berkoordinasi untuk mengatasi kelangkaan BBM, salah satunya dengan menjadwalkan ulang pertemuan bersama pihak terkait,” jelas Fitri.
Acara pengukuhan juga dirangkai dengan pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) ALFI/ILFA Bandara Syamsudin Noor periode 2025–2030. Langkah ini seiring dengan dibukanya kembali status Internasional Bandara Syamsudin Noor.
Penerbangan Internasional dimulai 20 Oktober nanti dengan rute Kuala Lumpur–Banjarmasin, tentunya membuka peluang besar untuk ekspor dan impor, Ini menjadi pemicu kemajuan ekonomi daerah.
Ketua Umum DPC, H. Gusti Faisal, menyampaikan optimismenya untuk mendorong potensi ekspor melalui bandara. Ia menargetkan peningkatan volume kargo ke sejumlah negara tujuan utama.
“Bandara Syamsudin Noor telah dibuka kembali untuk penerbangan Internasional. Insyaallah kita akan kembangkan lagi ekspor, khususnya ke Singapura dan Cina. Mudah-mudahan semakin banyak potensi yang bisa digarap melalui bandara Syamsudin Noor,” tutupnya. (fs/ak)