Tahun ini, Pertamina menjadi satu-satunya perusahaan di Asia yang berhasil masuk sebagai finalis dalam ajang Digital Communication Award (DCA) 2025 di Berlin, Jerman, lewat kampanye digital bertajuk “Energizing The Nation Through Social Media: TikTok”.
Partisipasi Pertamina dalam ajang bergengsi ini menjadi bukti nyata komitmen perusahaan dalam menghadirkan komunikasi yang inovatif, interaktif, dan relevan dengan generasi muda.
Melalui kampanye kreatif di TikTok, Pertamina menyampaikan pesan tentang transisi energi, inovasi produk ramah lingkungan, dan gaya hidup berkelanjutan dengan cara yang lebih dekat dengan keseharian masyarakat, khususnya generasi milenial dan Gen Z.
“Partisipasi Pertamina dalam ajang internasional ini menjadi wujud komitmen kami untuk terus berinovasi dalam strategi komunikasi.
"Platform digital seperti TikTok memberikan ruang yang luas untuk berinteraksi dengan masyarakat, menyampaikan pesan energi bersih, serta memperkuat citra Pertamina sebagai perusahaan energi yang go green dan go digital,” ujar Fadjar Djoko Santoso, VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero).
Fadjar menambahkan bahwa media sosial kini bukan sekadar sarana promosi, melainkan juga media edukasi publik mengenai pentingnya energi berkelanjutan.
“Kami berharap, melalui konten kreatif dan positif di TikTok, Pertamina dapat menginspirasi masyarakat untuk bersama-sama mendukung transisi energi menuju masa depan yang lebih hijau,” katanya.
Sebagai informasi, Digital Communication Award merupakan ajang bergengsi tingkat internasional yang menilai keberhasilan strategi komunikasi digital dari berbagai perusahaan, lembaga, dan organisasi di seluruh dunia.
Lewat kompetisi ini, imbuh Fadjar, Pertamina menegaskan komitmennya untuk selalu berada di garis depan inovasi komunikasi, sejalan dengan transformasi bisnis menuju perusahaan energi berkelas dunia.
“Sebagai BUMN, Pertamina terus mengembangkan berbagai platform komunikasi digital resmi Perusahaan yang terbuka, transparan dan mudah diakses publik baik domestik maupun internasional,” tandas Fadjar. (rls/ewa)