BANUATODAY.COM, KALTENG- Bupati dan Wakil Bupati Barito Utara (Barut) terpilih, H. Shalahuddin, S.T., M.T. dan Felix Sonadie Y. Tingan, A.Md., melakukan langkah cepat menyambut awal masa pemerintahan mereka.
Salah satunya setelah dua hari setelah ditetapkan secara resmi oleh Mahkamah Konstitusi (MK) Republik Indonesia (RI), keduanya langsung menggelar pertemuan strategis bersama Pj. Bupati Indra Gunawan, Sekda Muhlis, dan seluruh kepala perangkat daerah dalam rangka penyelarasan program kerja, Senin (22/9/2025) siang di Aula Setda Lantai I.
Acara bertajuk Penyelarasan dan Sinkronisasi Visi, Misi, dan Program Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Tahun 2025–2030” ini menjadi momentum penting untuk menjabarkan arah kebijakan pemerintahan baru sekaligus menyatukan gerak langkah seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Dalam sambutannya, H Shalahuddin menegaskan bahwa tidak boleh ada jeda antara pelantikan dan realisasi program nyata di lapangan. Ia menyatakan, rakyat harus segera melihat hasil kerja pemerintahan baru, terutama dalam 100 hari pertama masa kepemimpinan.
“Jangan sampai rakyat bilang kita pembohong karena dalam tiga bulan pertama tidak ada satu pun program yang jalan. Saya tegaskan, tidak ada visi-misi lain, kecuali visi-misi bupati dan wakil bupati,” kata Shalahuddin disambut tepuk tangan hadirin.
Dalam paparannya, dirinya mengungkap bahwa 11 program unggulan S1F (Shalahuddin–Felix) yang diusung saat kampanye akan mulai diimplementasikan secara bertahap melalui penyesuaian dan penyisipan pada Perubahan APBD 2025.
“Kita tidak ubah usulan yang sudah ada, tapi kita sinkronkan. Ada bagian-bagian yang bisa langsung kita kerjakan,” ujarnya.
Beberapa program prioritas yang disebutkan di antaranya, Percepatan perbaikan infrastruktur, terutama jalan-jalan strategis seperti di kawasan Trans Liju dan jalan tembus Malawaken.
Pendidikan gratis yang benar-benar bebas pungutan, termasuk alokasi anggaran untuk seragam dan buku sekolah. Perbaikan layanan kesehatan yang lebih merata dan responsif terhadap kebutuhan warga.
Selain itu ia juga menyoroti pentingnya efisiensi anggaran, misalnya dengan mengurangi pengadaan kendaraan dinas dan mengalihkan anggaran tersebut ke program yang langsung menyentuh rakyat.
“Jangan tumpuk anggaran hanya pada satu item pekerjaan, sementara masyarakat di wilayah lain kesulitan akses. Kita harus ciptakan keadilan,” tukasnya.
Sumber: Nett

