![]() |
| UPAYA: Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Banjar, Ahmad Fauzan Asniah - Foto Dok |
BANUATODAY,COM, BANJAR - Kasus dugaan keracunan yang menimpa puluhan siswa di Martapura mendapat perhatian serius dari Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Banjar, Ahmad Fauzan Asniah.
Fauzan meminta pemerintah daerah segera menyediakan alat rapid test makanan sebagai upaya deteksi dini terhadap makanan yang tidak layak konsumsi.
Ia menilai ketersediaan alat tersebut sangat penting, terlebih Martapura kerap menjadi lokasi kegiatan besar dan keagamaan seperti haul maupun peringatan hari besar Islam.
“Martapura sering menggelar acara besar, sehingga alat uji cepat makanan ini sangat dibutuhkan,” ujar Fauzan di Gedung DPRD Banjar, Sabtu (11/10/2025).
Ia menjelaskan, alat rapid test makanan dapat mengetahui dengan cepat apakah makanan aman dikonsumsi. Hasil pengujiannya pun bisa diperoleh langsung di lokasi kegiatan.
“Manfaatnya luas. Tidak hanya saat ada kasus seperti program Makan Bergizi Gratis (MBG), tetapi juga saat kegiatan lain dengan sajian makanan dalam jumlah besar,” tambahnya.
Menurut Fauzan, keberadaan alat ini memungkinkan pemerintah melakukan pemeriksaan makanan sebelum dibagikan kepada masyarakat, sehingga mencegah kejadian serupa terulang.
Karena itu, ia mendorong Pemerintah Kabupaten Banjar beserta instansi terkait agar menganggarkan pengadaan alat tersebut. Investasi ini dianggap sebanding dengan nilai yang diberikan untuk menjaga keamanan pangan.
“Kami berharap pemerintah daerah dapat menyediakan alat uji cepat makanan agar keamanan pangan bisa dipastikan sebelum dikonsumsi,” ucapnya.
Fauzan juga menambahkan, alat tersebut dapat dimanfaatkan oleh lembaga seperti Badan Gizi Nasional (BGN) maupun Satuan Pelaksana Program Bergizi Gratis (SPPG) untuk memperkuat pengawasan makanan bagi pelajar.
Ia berharap kehadiran rapid test makanan dapat meminimalkan potensi keracunan massal.
“Keamanan konsumsi masyarakat harus menjadi prioritas,” tutupnya.
(naz/fsl)

