Trending

Rapat Pemkab Balangan Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi

 

RAPATRapat Koordinasi Lintas Sektor yang digelar oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balangan, Rabu (12/11/2025), di Aula Benteng Tundakan, Sekretariat Daerah Balangan - Foto Dok Mcb


BANUATODAY.COM, BALANGAN - Pemerintah Kabupaten Balangan resmi menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi, meliputi potensi banjir, angin puting beliung, dan tanah longsor (Batingsor). Status siaga darurat tersebut berlaku sejak 12 November 2025 hingga 31 Januari 2026.

Penetapan status ini dilakukan sebagai langkah antisipasi menghadapi meningkatnya potensi bencana akibat puncak musim hujan di wilayah Kabupaten Balangan. Keputusan tersebut disampaikan dalam Rapat Koordinasi Lintas Sektor yang digelar oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balangan, Rabu (12/11/2025), di Aula Benteng Tundakan, Sekretariat Daerah Balangan.

BACA JUGA: Audit BSI Nyatakan Jasa Raharja Lolos Surveillance ISO 22301:2019

Rapat dihadiri oleh berbagai unsur, di antaranya Wakil Bupati Balangan Akhmad Fauzi, perwakilan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Provinsi Kalimantan Selatan, unsur TNI dan Polri, perangkat desa, serta sejumlah instansi terkait lainnya. Seluruh pihak berkomitmen memperkuat koordinasi dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana di musim hujan tahun ini.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Balangan, H. Rahmi, menyampaikan bahwa berdasarkan data BMKG, wilayah Balangan saat ini tengah berada pada puncak musim hujan yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi di beberapa titik rawan.

“Dari data BMKG, sejak September 2025 kita sudah memasuki awal musim penghujan. Saat ini kita berada di puncaknya, yaitu bulan November, yang diperkirakan akan berlanjut hingga Januari 2026,” ujarnya.

Rahmi menjelaskan, penetapan status siaga darurat ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan serta mempercepat respons pemerintah daerah apabila terjadi bencana di lapangan.

“Status tersebut juga dapat berubah atau diperpanjang sesuai dengan perkembangan situasi di lapangan,” tambahnya.

Ia menuturkan, sejumlah wilayah di Kabupaten Balangan memiliki potensi banjir yang cukup tinggi, khususnya di Kecamatan Awayan, yang tahun sebelumnya sempat terdampak akibat luapan air sungai.

“Potensi banjir ini terus kita waspadai, meskipun sangat bergantung pada intensitas curah hujan. Jika curah hujan masih dalam kategori sedang atau ringan, kemungkinan besar tidak akan terjadi banjir,” jelasnya.

BACA JUGA: Hadapi Bencana Batingsor, Sekdaprov Kalsel Minta Tingkatkan Kewaspadaan

Sebagai langkah mitigasi, BPBD Balangan bersama instansi terkait terus melakukan pemantauan perkembangan cuaca dan kondisi sungai melalui sistem peringatan dini (Early Warning System/EWS) yang telah dipasang di sejumlah titik rawan banjir.

Selain itu, Rahmi juga mengimbau masyarakat untuk aktif memantau informasi cuaca terkini melalui situs resmi BMKG maupun kanal informasi BPBD Balangan, serta berperan menjaga kelestarian lingkungan dengan tidak membuang sampah ke sungai.

“Hal ini penting agar kita dapat mewaspadai potensi bencana lebih awal. Dan yang paling utama, jangan membuang sampah sembarangan ke sungai karena dapat meningkatkan risiko banjir,” imbaunya. (infopublik)

Lebih baru Lebih lama