Trending

Wali Kota Yamin Himpun Apoteker Pastikan Akurasi Timbangan Sesuai Standar Kemetrologian

HADIR: Wali Kota Banjarmasin saat menghadiri kegiatan Sosialisasi Kemetrologian dan Tera Ulang Timbangan Elektrik

BANUATODAY.COM, BANJARMASIN  — Wali Kota Banjarmasin, H. Muhammad Yamin HR menghadiri kegiatan Sosialisasi Kemetrologian dan Tera Ulang Timbangan Elektrik di sektor Apotek, berlangsung di Ballroom Hotel Nasa, Senin (03/11).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin, Ichrom Muftezar, beserta jajaran, serta puluhan pemilik apotek dan apoteker di lingkungan Pemerintah Kota Banjarmasin.

Wali Kota Yamin menjelaskan, kegiatan ini menjadi langkah penting dalam memastikan seluruh alat timbang di apotek telah berstandar dan tervalidasi sesuai ketentuan kemetrologian. Ia menegaskan, ketepatan alat timbang berkaitan langsung dengan keselamatan masyarakat, karena menyangkut dosis dan takaran obat yang diberikan terhadap pasien.

“Sosialisasi ini penting agar alat ukur dan alat timbang di apotek benar-benar sudah tervalidasi dan memenuhi standar. Karena menyangkut ukuran obat, takaran obat, dan racikan yang harus pas supaya tepat dosisnya. Jika alat timbang tidak akurat, maka risikonya bisa membahayakan,” ujar Yamin, yang juga berlatar belakang kefarmasian.

Ia menambahkan, setiap apoteker memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan keakuratan timbangan yang digunakan untuk menakar resep dokter. Kesalahan sekecil apa pun dalam timbangan dapat berdampak besar terhadap efektivitas pengobatan maupun keselamatan pasien.

“Kita berharap dengan adanya sosialisasi ini, para pemilik apotek dan apoteker lebih memperhatikan hal yang sangat riskan dalam penggunaan alat timbang. Karena alat tersebut harus diterakan kembali agar benar-benar standar,” tambahnya.

Yamin juga mengungkapkan, berdasarkan laporan dari Dinas Perdagangan, masih banyak apotek di Kota Banjarmasin yang belum melakukan standarisasi atau tera ulang alat timbangnya. Oleh karena itu, Pemkot melalui Disperdagin menggelar sosialisasi ini sebagai langkah edukatif agar para pelaku usaha farmasi memahami pentingnya validasi dan tera ulang timbangan.

“Informasi dari Disperdagin menunjukkan masih banyak apotek yang belum melakukan tera ulang. Maka dari itu, kegiatan ini kita laksanakan untuk menumbuhkan pemahaman dan kesadaran para pelaku usaha agar timbangan di apotek benar-benar akurat,” ungkapnya.

Melalui kegiatan ini, Wali Kota berharap sinergi antara pemerintah, apoteker, dan pelaku usaha di bidang farmasi dapat terus diperkuat. Ia menegaskan bahwa ketepatan alat ukur bukan hanya kewajiban administratif, melainkan juga bagian dari tanggung jawab moral dalam memberikan pelayanan kesehatan yang aman dan terpercaya bagi masyarakat.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin, Ichrom Muftezar, menegaskan pentingnya ketepatan alat timbang di setiap apotek untuk menjaga keamanan masyarakat.

“Dari sekitar 171 apotek di Banjarmasin, baru enam yang melakukan tera timbangan di Dinas Perdagangan. Padahal timbangan obat yang tidak akurat bisa membahayakan keselamatan pasien,” tekannya.

Ia menjelaskan, seluruh alat ukur, takar, timbang, dan perlengkapannya wajib dilakukan tera dan tera ulang setiap tahun di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin.

“Seluruh layanan tera ulang ini gratis, tidak ada pungutan biaya apa pun. Sejak tahun 2024, seluruh kegiatan tera ulang sudah bebas retribusi alias gratis,” ungkap Tezar.

Tezar juga menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Banjarmasin telah meraih penghargaan Daerah Tertib Ukur dari Kementerian Perdagangan RI selama tiga tahun berturut-turut. Ia berharap para apoteker dapat menjadi perpanjangan informasi kepada rekan lainnya agar seluruh alat timbang di apotek memenuhi standar kemetrologian demi perlindungan konsumen dan keselamatan masyarakat.

“Saya minta tolong kepada teman-teman pemilik apotek maupun apoteker yang hadir pada kegiatan sosialisasi ini agar menyampaikan ilmu yang telah didapat. Karena kami hanya bisa mengundang 50 orang dari sekitar 171 apotek yang terdata,” tukasnya. (naz/fsl)

Lebih baru Lebih lama