Trending

Anggota DPRD DKI dari PDIP Terciduk Main Game Saat Paripurna, Bakal Tak Dicalonkan Lagi

 

23072023 - BANUATODAY.COM - Anggota DPRD DKI terciduk main game saat rapat paripurna. Instagram.png
CANDY - Anggota DPRD DKI terciduk main game Candy Crush saat rapat paripurna. (Instagram)

BANUATODAY.COM, JAKARTA - Tindakan anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta, Cinta Mega, yang tepergok main game saat sidang paripurna berbuntut panjang.

Fraksi PDIP  telah dilayangkannya peringatan keras untuk Cinta Mega.

Sebelumnya, Cinta tertangkap kamera sedang asyik memainkan gim judi online saat Rapat Paripurna. 

Kader PDIP itu malah berdalih kalau dirinya tidak bermain judi, melainkan gim Candy Crush dan Beer House.

Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono mengungkapkan kemungkinan Cinta Mega tidak lanjut menjadi legislator DPRD DKI, karena dinilai melanggar etik.

Gembong mengatakan, telah perlu melaporkan kepada DPD PDIP.

"Kami Fraksi PDIP berdasarkan rapat menilai yang bersangkutan melanggar etik. Sanksi dari fraksi yang seperti ini nanti tindak lanjutnya pasti ada. Misalkan apakah yang bersangkutan masih layak lagi dicalonkan sebagai anggota DPRD? Misalkan seperti itu, nanti DPD yang akan ambil sikap secara tegas," ujar Gembong kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta (21/7).

Kemudian, Gembong dan pihaknya sudah memberi sanksi keras berupa surat teguran terhadap Cinta Mega. Sebagai pejabat negara, lanjut Gembong, kelakuan Cinta Mega tidak patut dicontoh.

Dikatakan dia, atas kejadian tersebut, Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta memberikan sanksi keras, memberikan peringatan keras kepada yang bersangkutan. 

Di sisi lain, Gembong menegaskan pihaknya mempercayai penyataan Cinta Mega bahwa yang dimainkannya bukan judi online game slot.

Gembong menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat karena anggotanya telah melalukan hal yang tidak patut dicontoh sebagai pejabat negara, khususnya di Ibu Kota.

"Sebagai Ketua Fraksi, saya mohon maaf atas kejadian kelalaian yang dilakukan anggota Fraksi PDIP hingga menimbulkan kegaduhan dan polemik yang tidak elok di publik. Sebagai pejabat publik, konsekuensi logis segala perilaku harus dipertanggungjawabkan secara baik di depan publik," ujarnya. (net/win)

Lebih baru Lebih lama