Trending

Pegawai RSUD Ulin Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Komplek Taekwondo Permai Sultan Adam

04072023 - BANUATODAY.COM - Lokasi kediaman Akhmad Zarkasi yang ditemukan tak bernyawa dengan kondisi bersimbah darah. IG.png
TKP - Lokasi kediaman Akhmad Zarkasi yang ditemukan tak bernyawa dengan kondisi bersimbah darah. (IG)

BANUATODAY.COM, BANJARMASIN - Seorang pria bernama Akhmad Zarkasi (51) ditemukan tewas mengenaskan di rumahnya di Komplek Taekwondo Permai, Jalan Sultan Adam, Kecamatan Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Senin (3/7/2023).

Zarkasi diketahui merupakan pegawai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin. 

Ada dugaan Zarkasi merupakan korban pembunuuhan, karena ditemukan sejumlah luka di sekujur tubuhnya.

Korban yang menempati rumah di Jalur IV RT 36 RW 03 di komplek tersebut, mengalami 

luka di dahi, pipi serta bagian punggung, yang sepertinya akibat terkena cangkul.

Hasilo penyelidikan, motor dan satu handphone serta satu laptop milik korban tidak ada di tempat. 

Keterangan salah satu keluarga korban, Abdul. warga Jalan Ahmad Yani Km 9 Komplek Manarap Kecamatan Kertak Hanyar Kabupaten Banjar, waktu itu disuruh oleh keluarga lain untuk mengecek Zarkasi, yang merupakan pamannya, karena lama tak bisa dihubungi .

“Saat ke rumah sidin, pas saya cek pintu pagar tertutup, tapi pintu rumah terbuka sedikit," ujarnya. 

Abdul kemudian masuk dan menyalakan lampu. Alangkah terkejut ia saat melihat pamannya tergeletak bersimbah darah.

"Saya langsung lari keluar minta tolong ke warga lalu melaporkan kejadiannya ke polisi Banjarmasin Utara,” ucapnya.

Mendapat laporan, Kapolsekta Banjarmasin Utara, Kompol Agus Sugianto didampingi Kanit Reskrin, Iptu Sudirno, menuju ke lokasi kejadian. 

Saat melakukan olah TKP dipimpin Kompol Thomas Afrian SIK, Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin, ditemukan beberapa barang bukti yaitu sebuah cangkul diduga untuk melukai korban.

Korban dibawa ke Instalasi Pemulasaran Jenazah RSUD Ulin Banjarmasin, untuk dilakukan visum

Kasat Reskrim Kompol Thomas Afrian  mengatakan kasus ini masih didalami, termasuk dugaan pembunuhan. (tn/win)


Lebih baru Lebih lama