Trending

Wujudkan Ketahanan Pangan, Bank Kalsel Kolaborasi dengan OJK dan Pemerintah Daerah

PADI: Bank Kalsel dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalsel bersama Pemerintah daerah, lakukan panen padi apung di wilayah Daha, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. - Foto Dok

BANUATODAY.COM, HULU SUNGAI SELATAN - Dalam upaya mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan ekonomi daerah, Bank Kalsel bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalsel berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi & Kabupaten Hulu Sungai Selatan melalui Dinas Pertanian melaksanakan program inovatif pertanian padi apung di wilayah Daha, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Padi apung ini merupakan metode penanaman padi di lahan yang tergenang air dan telah terbukti efektif diterapkan di berbagai daerah. Program ini tidak hanya menjadi solusi adaptif terhadap kondisi lahan, namun juga memberikan banyak manfaat, mulai dari peningkatan hasil pangan, pengurangan risiko gagal panen, peningkatan pendapatan petani, hingga menjadi sarana pengembangan teknologi pertanian modern. Sehingga, bermanfaat bagi para petani mendatang.

Pada hari ini, 30 April 2025, panen padi apung dilaksanakan secara langsung di lokasi lahan pertanian di Desa Siang Gantung, Daha oleh sejumlah tokoh penting, yaitu Bupati HSS, dalam hal ini diwakili oleh Sekda Hulu Sungai Selatan (HSS), H. Muhammad Noor; Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (PKP) Provinsi Kalsel, Syamsir Rahman; Kepala OJK Provinsi Kalsel, Agus Maiyo; Kepala DJPB Prov Kalsel,

Syafriadi; Deputi Kepala perwakilan Bank Indonesia, Bimo Epyanto; Kepala Dinas Pertanian HSS, H. Muhammad Noor dan Direktur Utama Bank Kalsel, Fachrudin. Kegiatan ini juga turut disaksikan oleh Camat Daha Barat, Kepala Desa Siang Gantung dan seluruh Masyarakat Desa Siang Gantung.

Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Kalsel Samsir Rahman menyampaikan bahwa program padi apung merupakan langkah konkret dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan fluktuasi produksi di Indonesia khususnya di Kalimantan Selatan.

“Kami sangat berterima kasih kepada seluruh pihak, khususnya Bank Kalsel dan OJK, yang telah berkontribusi dan mendukung inovasi pertanian ini, kemudian sebagai wujud sinergi dari segala pihak untuk turut serta mencipta swasembada pangan yang diarahkan oleh Presiden Indonesia agar mengembangkan dan menciptakan penanaman padi melalui padi apung yang di dukung penuh oleh Bank Kalsel,” ucap Syamsir.

Sementara itu, Bupati Hulu Sungai Selatan yang dalam hal ini diwakili oleh Sekretaris Daerah Kabupaten HSS, H. Muhammad Noor turut menyampaikan apresiasi kepada Bank Kalsel, OJK, dan Bank Indonesia atas dukungan dan kolaborasi yang terus terjalin dengan pemerintah daerah dalam mendorong pengembangan perekonomian, khususnya di Kabupaten HSS.

“Terkait acara hari ini, tentu saya merasa bersyukur karena kita dapat menyaksikan kegembiraan dan keberhasilan para petani kita, khususnya di Desa Siang Gantung. Ini menandakan bahwa inovasi yang dilakukan tetap terjaga dan akan terus dikembangkan. Kegiatan ini bukan sekadar panen, tetapi juga wujud nyata dari sinergi dan kolaborasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” ungkap Muhammad.

Senada dengan itu, Direktur Utama Bank Kalsel, Fachrudin, menegaskan komitmen Bank Kalsel untuk terus bersinergi dalam berbagai program yang mendorong kemandirian pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani, khususnya di Kalimantan Selatan.

“Kami percaya bahwa sektor pertanian memiliki peran strategis dalam menopang perekonomian daerah. Oleh karena itu, Bank Kalsel akan terus hadir memberikan dukungan, baik dari sisi pembiayaan maupun pendampingan, agar para petani dapat lebih produktif, mandiri, dan sejahtera,” ujar Fachrudin. Di kesempatan berbeda, Kepala OJK Provinsi Kalimantan Selatan, Agus Maiyo, menyampaikan bahwa program ini merupakan bukti nyata peran sektor jasa keuangan dalam mendukung pembangunan daerah yang berkelanjutan.

“Melalui panen perdana ini, kita berharap program budidaya padi apung dapat direplikasi di berbagai wilayah lain di Kalimantan Selatan sebagai bagian dari strategi ketahanan pangan berbasis kolaborasi. Program ini juga menjadi salah satu fokus dalam upaya transformasi sektor pertanian, khususnya melalui peningkatan akses keuangan bagi para petani,” pungkas Agus. (naz/fsl)

Lebih baru Lebih lama