Trending

Puskesmas Paringin Selatan Tingkatkan Temuan Terduga TBC

 

INOVASI: Inovasi Es Kopi Enduls diterapkan Puskesmas Paringin Selatan - Foto Dok Mcb


BANUATODAY.COM, BALANGAN - Puskesmas Paringin Selatan, Kabupaten Balangan, terus berinovasi dalam upaya pengendalian tuberkulosis (TBC) dengan meluncurkan program bertajuk Es Kopi Enduls (Investigasi Kontak Erat Penderita Tuberkulosis). Inovasi ini difokuskan pada peningkatan cakupan penemuan terduga kasus TBC melalui pendekatan berbasis komunitas.

Kepala Puskesmas Paringin Selatan, drg. Siti Marfuah, menjelaskan bahwa program ini dilatarbelakangi oleh masih rendahnya angka temuan kasus TBC, belum optimalnya penemuan aktif di lapangan, serta keterbatasan alat Tes Cepat Molekuler (TCM) yang hanya tersedia di rumah sakit.

BCA JUGA: Jelang HUT RI ke-80, Penjualan Pernak-pernik Kemerdekaan di Banjarmasin Mulai Ramai

"Kegiatan Es Kopi Enduls dilakukan selama satu minggu untuk setiap satu kasus indeks. Bila saat kunjungan pertama belum semua kontak dapat diskrining, petugas kesehatan bersama kader akan melakukan kunjungan ulang untuk memastikan seluruh kontak telah diperiksa," jelasnya, Kamis (10/7/2025).

Herma Juniarsih, inovator program Es Kopi Enduls, menambahkan bahwa strategi skrining berbasis komunitas dijalankan dengan melibatkan kepala desa serta membentuk kader TB di setiap desa. Keterlibatan ini mempercepat proses investigasi dan penemuan kasus baru.

"Alhamdulillah, inovasi ini berhasil meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang TBC. Pemerintah desa juga mendukung dengan mengaktifkan peran kader dalam skrining dan investigasi kontak setiap ada kasus indeks," ungkap Herma.

Menurutnya, sejumlah desa bahkan telah mengeluarkan surat keputusan (SK) untuk menetapkan kader TB, sehingga mereka memperoleh honor rutin setiap bulan. Hal ini turut mendukung keberlangsungan program secara berkelanjutan.

Keunggulan Es Kopi Enduls terlihat dari peningkatan jumlah temuan terduga TBC yang signifikan. Sejak pelaksanaan inovasi pada Maret 2024, tercatat sebanyak 303 orang terduga TBC telah diperiksa, jauh meningkat dibandingkan hanya 79 orang pada tahun 2023.

BACA JUGA: DKP3 Balangan Matangkan Strategi Penyaluran Bantuan Pangan Tahun 2025

"Kami berharap, dengan adanya inovasi ini, kasus TBC baru maupun kambuh dapat ditemukan lebih awal. Identifikasi dan pengobatan TBC laten pada kontak erat juga akan mengurangi risiko penularan lebih lanjut," tambahnya.

Lebih lanjut, Herma menekankan bahwa deteksi dini dan penanganan TBC laten merupakan strategi penting dalam menurunkan angka kejadian TBC serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat. (mcb/ra/fs)

Lebih baru Lebih lama