![]() |
TINJAU: Wali Kota Banjarmasin, Muhammad Yamin saat meninjau langsung SDN Basirih 10. - Foto Dok |
BANUATODAY.COM, BANJARMASIN - Wali Kota Banjarmasin, Muhammad Yamin, meninjau langsung kondisi bangunan SDN Basirih 10 di Jalan Sungai Jelai, Kelurahan Basirih Selatan, Kecamatan Banjarmasin Selatan, menyusul banyaknya laporan dari pihak sekolah.
Dalam kunjungan yang didampingi Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Ahmad Baihaqi, Yamin menyaksikan secara langsung fasilitas sekolah yang tergolong memprihatinkan. Salah satu masalah utama yang menjadi perhatian adalah akses jalan menuju sekolah yang rusak parah dan sering tergenang saat air pasang, sehingga membahayakan siswa maupun guru.
“Kondisinya sangat mengkhawatirkan. Jalan yang rusak ini jelas bisa menghambat proses belajar anak-anak. Jangan sampai masa depan generasi kita terhambat karena fasilitas sekolah yang tidak memadai,” ujarnya, Selasa (26/8/2025).
Ia menegaskan pemerintah tidak akan tinggal diam dan segera melakukan koordinasi dengan instansi terkait, mulai dari Dinas PUPR, kelurahan, hingga tokoh masyarakat, untuk mencari solusi perbaikan.
“Berdasarkan laporan, saat pasang akses jalan bisa tertutup genangan air. Ini membahayakan keselamatan. Karena itu, saya minta Dinas PUPR segera melakukan tindak lanjut agar jalan menuju sekolah lebih aman,” tegasnya.
Selain perbaikan akses, Yamin juga membuka opsi relokasi sekolah ke lokasi yang lebih mudah dijangkau masyarakat. Namun, ia menekankan keputusan tersebut tetap harus dibahas bersama dinas terkait.
“Kalau memungkinkan dipindahkan ke lokasi strategis tentu lebih baik. Namun bila tetap di sini, harus dibangun fasilitas permanen yang kokoh. Jangan setengah-setengah, anak-anak harus belajar di tempat yang aman, nyaman, dan membanggakan,” jelasnya.
Saat ini, jumlah siswa di SDN Basirih 10 hanya 42 orang. Menurut Wali Kota, minimnya fasilitas dan sulitnya akses menjadi faktor rendahnya minat masyarakat untuk menyekolahkan anak di sana.
“Kalau kondisi sekolah rusak dan aksesnya sulit, wajar jika orang tua enggan menyekolahkan anaknya. Ini realita yang harus diakui, dan kita harus segera mencari solusi nyata,” ungkapnya.
Yamin juga menekankan perlunya perbaikan menyeluruh terhadap fasilitas sekolah, agar menciptakan lingkungan belajar yang layak bagi siswa dan tenaga pengajar.
“Ke depan, sekolah ini tidak hanya harus aman secara infrastruktur, tapi juga nyaman untuk belajar dan mengajar. Ini bagian dari misi kita membentuk generasi yang kuat, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan masa depan,” pungkasnya. (naz/fsl)