![]() |
PARIPURNA: Dua rancangan Raperda dibahas pada Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Banjar. - Foto Dok |
BANUATODAY.COM, MARTAPURA – Agenda penting kembali digelar di Gedung DPRD Kabupaten Banjar, Rabu (10/9/2025). Dalam rapat paripurna tersebut, seluruh fraksi menyampaikan pendapat akhirnya terkait dua Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) sekaligus mendengarkan penyampaian Raperda tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2026.
Rapat yang berlangsung di Aula Paripurna lantai 2 itu dipimpin Wakil Ketua I DPRD Banjar, H Irwan Bora, bersama unsur pimpinan lainnya. Hadir pula jajaran Forkopimda, Pj Sekda Banjar H Ikhwansyah, para kepala SKPD, serta anggota legislatif lintas fraksi.
Adapun dua Raperda yang mendapat persetujuan seluruh fraksi untuk dibawa ke tahap penetapan menjadi perda yaitu:
- Raperda tentang Penambahan Penyertaan Modal berupa uang kepada Perusahaan Perseroda BPD Kalsel.
- Raperda tentang Penyelenggaraan Ketertiban Umum, Ketenteraman, dan Perlindungan Masyarakat.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Banjar H Saidi Mansyur menyampaikan Raperda APBD 2026. Ia memaparkan bahwa total pendapatan daerah ditargetkan sebesar Rp2,27 triliun, terdiri dari: Pendapatan Asli Daerah Rp338,32 miliar, pendapatan transfer Rp1,90 triliun, serta lain-lain pendapatan sah Rp30,43 miliar.
Sementara itu, belanja daerah direncanakan mencapai Rp2,70 triliun, dengan rincian: belanja operasi Rp1,78 triliun, belanja modal Rp506,48 miliar, belanja tidak terduga Rp10 miliar, serta belanja transfer Rp396,19 miliar.
Dari struktur tersebut, APBD 2026 mengalami defisit Rp430,53 miliar yang akan ditutup melalui pembiayaan netto dengan jumlah sama, sehingga menghasilkan APBD berimbang Rp2,70 triliun.
“Kebijakan keuangan daerah tahun 2026 disusun untuk mendukung arah pembangunan dalam RPJMD Kabupaten Banjar, dengan tetap memperhatikan kemampuan fiskal daerah,” ujar Saidi Mansyur.
Ia menambahkan, penyusunan APBD 2026 berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, meliputi pendapatan, belanja, hingga pembiayaan. (naz/fsl)