Trending

Ketua NU Barut Tegaskan Muslimat NU Benteng Utama Ahlussunnah wal Jamaah dan Kemandirian Umat

 

SAMBUTAN: Ketua PCNU Kabupaten Barut H Alpiansyah, S.Ag. saat membuka kegiatan Konfercab ke-9 Muslimat NU Barut, kamis (2/10/2025) di Aula GH Senyiur Syariah - Foto Dok Nett


BANUATODAY.COM, KALTENG- Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Barito Utara (Barut) H Alpiansyah, S.Ag., menegaskan bahwa peran Muslimat NU sangat penting sebagai penjaga mata rantai keilmuan dan benteng terdepan dalam mempertahankan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) di tengah gempuran zaman. 

Hal ini disampaikan dalam sambutannya pada Konferensi Cabang (Konfercab) ke-9 Muslimat NU Barut, kamis (2/10/2025) di Aula GH Senyiur Syariah.

“Ibu-ibu Muslimat merupakan perawat mata rantai keilmuan yang menghubungkan kita dengan para ulama, wali, hingga sampai kepada Rasulullah SAW. Peran terbesar dalam membentuk generasi agar mengenal Ahlussunnah wal Jamaah lebih banyak dijalankan oleh ibu-ibu. Bapak-bapak biasanya sibuk dengan urusan lain, sehingga Muslimatlah yang menjaga akhlak, ukhuwah islamiyah, dan tradisi Aswaja tetap tertanam kuat,” ujar Alpiansyah.


Menurutnya, Muslimat NU berperan strategis sebagai garda terdepan dalam menjaga identitas keislaman masyarakat di tengah derasnya arus globalisasi. 

“Anda semua yang memastikan Aswaja An-Nahdliyah tetap kokoh dalam diri anak-anak kita. Anda pula yang merawat tradisi tasamuh (toleransi), tawazun (keseimbangan), dan moderasi Islam Nusantara agar tetap menjadi solusi, bukan sumber konflik,” tegasnya.

Selain itu dirinya juga menekankan pentingnya kemandirian umat, terutama dalam bidang ekonomi dan sosial. 

“Muslimat NU telah lama membuktikan bahwa perempuan adalah arsitek utama kemandirian keluarga. Dari dapur hingga pasar, ibu-ibu Muslimat menggerakkan roda perekonomian mikro. Kemandirian ini perlu ditingkatkan ke level yang lebih luas, meliputi pengetahuan, sikap, prinsip, dan ibadah. Dengan begitu, Muslimat NU bisa menjadi motor kesejahteraan masyarakat dari lingkup keluarga hingga daerah,” jelasnya.

Ia juga berharap forum Konfercab ke 9 ini melahirkan inovasi-inovasi baru, terutama dalam penguatan kesejahteraan keluarga berbasis kearifan lokal. 

“Setiap unit Muslimat NU harus bisa menjadi pusat kegiatan dan penguatan masyarakat. Dari sinilah lahir kader-kader perempuan yang tangguh, profesional, dan mampu menjadi tulang punggung pembangunan umat,” tambahnya.

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Bupati Barut Indra Gunawan yang diwakili Sekda Barut Drs Muhlis, menegaskan bahwa Muslimat NU memiliki peran strategis dalam menjaga keutuhan bangsa, membentengi akidah umat, sekaligus mengawal moralitas generasi. 

Menurutnya, konferensi ini bukan sekadar rutinitas organisasi, melainkan momentum konsolidasi, refleksi diri, sekaligus penguatan program kerja ke depan.

“Muslimat NU sebagai bagian integral dari Nahdlatul Ulama memiliki tanggung jawab besar dalam pembinaan umat, khususnya perempuan, baik di bidang pendidikan, dakwah, sosial kemasyarakatan maupun pemberdayaan ekonomi,” bebernya.

Lebih lanjut dirinya mengapresiasi kiprah Muslimat NU Barut yang selama ini telah menunjukkan kontribusi nyata dalam membina keluarga, memperkuat solidaritas sosial, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman, bertakwa, dan berdaya saing.

“Melalui forum ini, mari kita satukan hati dan pikiran untuk membangun Muslimat NU Barut yang lebih maju, sehingga kiprah organisasi ini semakin nyata bagi kemaslahatan umat,” tukasnya.

Sumber: Nett

Lebih baru Lebih lama