![]() |
| TEKNOLOGI: Teknologi seperti voice cloning dan video deep fake untuk meniru suara maupun wajah orang terdekat korban - Foto Ig Bank Kalsel |
BANUATODAY.COM, BANJARMASIN – Di tengah kemajuan teknologi digital, masyarakat kini dihadapkan pada ancaman baru berupa modus penipuan berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).
Pelaku kejahatan siber memanfaatkan teknologi seperti voice cloning dan video deep fake untuk meniru suara maupun wajah orang terdekat korban mulai dari atasan, rekan kerja, hingga anggota keluarga.
BACA JUGA: 3.500 Orang Antre Terbang ke Kuala Lumpur, Wagub Kalsel Dorong Penguatan Ekonomi
Modus ini biasanya digunakan untuk mengelabui korban agar menyerahkan data pribadi, kode OTP, PIN, bahkan melakukan transfer sejumlah uang. Dengan rekayasa digital yang semakin meyakinkan, banyak korban yang tertipu karena merasa yakin berkomunikasi dengan orang yang mereka kenal.
Untuk itu, Bank Kalsel mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan melakukan langkah-langkah pencegahan berikut:
- Selalu verifikasi identitas pengirim pesan atau penelepon melalui nomor resmi atau saluran komunikasi pribadi yang sudah dikenal.
- Jangan pernah membagikan kode OTP, PIN, password, atau data pribadi lainnya, termasuk kepada pihak yang mengaku dari bank.
- Pastikan informasi yang Anda terima berasal dari saluran resmi Bank Kalsel, seperti website resmi, call center, atau media sosial terverifikasi.
BACA JUGA: PLN Berikan Promo Lagi, Kali Ini Spesial Hari Listrik Nasional ke-80 Diskon 50 %
Bank Kalsel menegaskan bahwa seluruh proses komunikasi dan transaksi perbankan hanya dilakukan melalui kanal resmi. Jika menerima pesan atau panggilan mencurigakan, segera laporkan ke pihak berwenang atau hubungi layanan pelanggan Bank Kalsel.
Lindungi data pribadi Anda. Waspada adalah langkah awal untuk terhindar dari penipuan digital. (ig/fs)

