![]() |
Presiden Prabowo Subianto berbicara di acara PKS. (Setpres) |
BANUATODAY.COM, JAKARTA - Sebanyak 1.000 tambang timah ilegal di Bangka Belitu8ng ditutup oleh Presiden Prabowo Subianto.
Untuk diketahui, masalah tambang timah ilegal di Bangka Belitung sendiri memang sangat memprihatinkan.
Kebocoran akibat tambang timah ilegal ini, telah merugikan negara sedemikian besar.
Tidak ingin mau negara terus merugi, Presiden Prabowo Subianto melakukan tindakan tegas terhadap tambang-tambang ilegal itu.
Terkait tambang ilegal di Bangka Belitung, Presiden mendapatkan laporan bahwa ada sekitar 1.0000an.
Presiden menyebut hasil tambang timah ilegal itu kemudian di selundupkan melalui berbagai cara, ada yang menggunakan kapal dan lainnya.
Presiden kemudian memerintahkan TNI/Polri, hingga Bea Cukai untuk operasi besar-besaran menutup tambang ilegal itu sejak awal september kemarin.
"Yang selama ini hampir 80 persen timah itu diselundupkan ini kita tutup, agar tidak bisa keluar, sampan pun tidak bisa keluar," kata Prabowo di Penutupan Munas PKS, Senin (29/9).
Prabowo memperkirakan negara bisa menyelamatkan uang mencapai Rp 22 triliun dari penutupan tambang ilegal ini.
"Tahun depan kita perkirakan bisa selamatkan Rp 45 triliun dari pulau ini saja," tambahnya.
Lebih lanjut, Prabowo menyampaikan potensi limbah dari hasil tambang yang menurutnya masih kerap diabaikan.
Dia mengatakan bahwa limbah yang selama ini tak dimanfaatkan ini ternyata menumpan mineral tanah jarang yang memiliki nilai di mata dunia.
Untuk itu, pihaknya langsung perintahkan bea cukai untuk merekrut ahli kimia dan menghitung potensi limbah yang bisa dimanfaatkan.
"Di bidang lain juga sama, nikel, batu bara, bauksit hampir semua ada tambang ilegal, ini saya perintahkan untuk segera ditertibkan, dibersihkan tambang ilegalnya atau diambil alih negara," ujar Prabowo.
"Dan ini menjanjikan bahwa bila kita tegakan ini insyaallah penerimaan negara jauh lebih besar, kebocoran di tutup sehingga negara punya kemakmuran," lanjutnya. (nas/ewa)