Trending

Jasa Raharja Gelar Pembinaan dan Evaluasi GCG di Kanwil NTT, Dorong Tata Kelola Perusahaan yang Baik

 

PEMBINAAN: Kegiatan Pembinaan Kantor Wilayah dan Site Visit Assessment GCG di Kantor Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), dipimpin langsung oleh Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Jasa Raharja, Harwan Muldidarmawan, didampingi Ahli Tata Kelola Perusahaan, Mas Achmad Daniri - Foto Dok


BANUATODAY.COM, NTT – PT Jasa Raharja terus memperkuat komitmennya dalam menerapkan prinsip Good Corporate Governance (GCG) dan manajemen risiko yang efektif. Komitmen tersebut diwujudkan melalui kegiatan Pembinaan Kantor Wilayah dan Site Visit Assessment GCG di Kantor Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), dipimpin langsung oleh Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko Jasa Raharja, Harwan Muldidarmawan, didampingi Ahli Tata Kelola Perusahaan, Mas Achmad Daniri.

Kegiatan yang digelar pada Senin, (10/11/2026) ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara kantor pusat dan wilayah dalam menumbuhkan budaya kepatuhan, integritas, serta akuntabilitas di seluruh lini perusahaan.

BACA JUGA: "BAMARA" Blusukan ke FISIP UNISKA Banjarmasin, Pemkot Serap Aspirasi Mahasiswa

Harwan menegaskan bahwa implementasi prinsip GCG merupakan fondasi utama dalam menciptakan tata kelola perusahaan yang transparan, sehat, dan berkelanjutan.

“Budaya kepatuhan harus tumbuh dari kesadaran bersama, bukan karena tuntutan regulasi. Kepatuhan dan integritas adalah nilai yang perlu hidup dalam setiap proses bisnis agar kepercayaan publik terhadap Jasa Raharja semakin kuat,” ujarnya.

Sebagai pelaksana program Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang (DPWKP) dan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ), Jasa Raharja memiliki tanggung jawab besar dalam memberikan pelayanan publik yang adil, cepat, dan transparan. Karena itu, seluruh proses bisnis harus selaras dengan prinsip GCG, mulai dari transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, hingga kewajaran (fairness).

Evaluasi Lapangan untuk Perkuat Tata Kelola

Dalam site visit assessment GCG, tim Direktorat Kepatuhan dan Manajemen Risiko melakukan evaluasi menyeluruh terhadap penerapan tata kelola, mulai dari kesesuaian kebijakan hingga praktik operasional di lapangan. Asesmen ini memberikan gambaran objektif mengenai tingkat kepatuhan sekaligus mengidentifikasi potensi perbaikan.

“Selain menilai kepatuhan terhadap standar GCG, kami juga meneguhkan komitmen untuk terus memperbaiki diri. Hasil evaluasi akan menjadi dasar bagi transformasi manajemen risiko yang lebih adaptif dan berkelanjutan,” jelas Harwan.

Selaras dengan Regulasi BUMN

Evaluasi tersebut sejalan dengan Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-2/MBU/03/2023 tentang kewajiban pelaksanaan penilaian GCG. Jasa Raharja terus berupaya mempertahankan sekaligus meningkatkan skor GCG yang selama ini berada pada kategori “Sangat Baik.”

Upaya ini mencerminkan keseriusan perusahaan dalam memastikan seluruh proses operasional berjalan dengan tata kelola yang akuntabel, transparan, dan berintegritas.

BACA JUGA: Bendahara Dinkes Banjarbaru Menghilang, Diduga Gelapkan Anggaran Rp2,6 Miliar

Perkuat Koordinasi dan Manajemen Risiko

Selain pembinaan dan asesmen, kegiatan di Kupang ini juga menjadi wadah untuk mempererat koordinasi antara kantor pusat dan kantor wilayah, sekaligus menyamakan persepsi terkait penerapan GCG dan manajemen risiko secara konsisten dan terukur.

Jasa Raharja menegaskan bahwa transformasi menuju perusahaan yang adaptif dan tangguh hanya dapat dicapai melalui budaya kepatuhan yang kuat.

Dengan tata kelola yang sehat, Jasa Raharja diyakini mampu menjaga kepercayaan publik dan memberikan kontribusi optimal bagi masyarakat serta negara.

Sumber: Jasa Raharja

Lebih baru Lebih lama