Trending

10 Desa di Balangan Ikut Program Kampung Iklim

 

KEGIATAN: Dsikusi di ruang rapat Wisma Menyandar Kabupaten Balangan - Foto Net


BANUATODAY.COM, PARINGIN – Di tahun 2021 Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Balangan mengusulkan 10 desa untuk masuk dalam program Kampung Iklim (Proklim).

Hal ini disampaikan dalam kegiatan sosialisasi program Kampung Iklim (proklim) bertempat di ruang rapat Wisma Menyandar Kabupaten Balangan, beberapa waktu lalu.

Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup, Dinas LH Kabupaten Balangan, Dessy Reyhanie mengatakan, sosialisasi ini diberikan kepada desa yang berpotensi untuk menjadi kampung iklim.

“Di antaranya ada 10 desa yang kita undang. Jadi kemarin sudah kita sampaikan juga draf SK bupati, ada 10 kampung iklim yang akan kita kembangkan di Kabupaten Balangan,” ungkap dia.

Sepuluh desa yang akan dibina Dinas LH untuk menjadi desa proklim pada 2021 di antaranya Kelurahan Paringin Timur, Desa Murung Ilung, Desa Balida, Desa Panggung, Desa Bungin, Desa Bihara Hilir, Desa Sungai Batung, Desa Banua Hanyar, Desa Riwa, dan Desa Batumerah.

“Dari semua kampung iklim ini, tiga di antaranya sudah mendapat penghargaan dan tujuh lainnya masih pemula,” ujar Dessy.

Dia menjelaskan, selain memberikan sosialisasi, pihaknya juga bermitra dengan perusahaan swasta untuk mendukung program kampung iklim.

“Ini merupakan program inovasi. Pada 2020 kita juga mendapat penghargaan dari Mendagri terkait dengan inovasi lingkungan hidup,” ungkapnya.

Program kampung iklim bertujuan untuk menciptakan ketahanan masyarakat terhadap adanya perubahan iklim. Seperti diketahui, saat ini perubahan cuaca tidak dapat diprediksi

Dia mengatakan, perubahan musim kemarau dan musim hujan berdampak pada perubahan lingkungan. Seperti kemarau panjang dan kebakaran hutan dan lahan, ataupun bencana banjir pada musim hujan.

“Jika desa sudah melaksanakan program kampung iklim, mereka akan melaksanakan mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim,” jelas dia.

Proklim ini di antaranya melakukan tata kelola air agar bisa terhindar dari bencana banjir. Begitu pula bagaimana tata kelola lahan kering pada saat kemarau agar tidak terjadi kebakaran hutan. (fsl/net)

Lebih baru Lebih lama