Trending

Kendalikan Hama Wereng Coklat di Desa Telaga Purun, Bupati Balangan Turun Tangan

FOTO BERSAMA : Bupati Balangan H Abdul Hadi bersama para kelompok tani dan DKP3 - Foto Dok

BANUATODAY.COM, BALANGAN - Bupati Balangan H Abdul Hadi bersama Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kabupaten Balangan turun langsung ke Desa Telaga Purun, Kecamatan Paringin Selatan guna memberikan sosialisasi kepada para kelompok tani.

Kegiatan tersebut terkait gerakan pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) padi khususnya hama wereng coklat di wilayah Kabupaten Balangan.

Bupati Balangan, H Abdul Hadi menjelaskan, pemerintah daerah terus berupaya untuk membasmi hama wereng coklat yang mengganggu produktivitas padi.“Mudah-mudahan dengan adanya pertemuan  ini, hama wereng coklat bisa mati dan tidak merambah ke desa lainnya," ungkap Bupati Rabu (16/2/2022).

Bupati mengaku sudah melakukan upaya penanganan khusus terhadap penyebaran penyakit hama wereng coklat yang mengganggu lahan pertanian dan pihaknya juga telah membagikan obat-obatan dan melakukan penyemprotan terhadap hama tersebut. 

Salah seorang petani yang berbicara atas nama Kelompok Tani Tabat Harapan, Rahmadi mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Balangan dan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan yang telah memfasilitasi petani dengan memberikan obat-obatan untuk pencegahan hama tersebut.

“Kami harapkan secepatnya petani menangani masalah pengendalian dan pemberian pestisida,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala DKP3 Balangan, Ir Tuhalus mengatakan, salah satu penyebab timbulnya hama wereng coklat karena petani sudah mulai beralih lagi ke benih lokal.

Dia berharap, para kepala desa bisa mengajak warganya untuk mencoba menggunakan benih unggul karena selain produksinya tinggi juga tahan terhadap serangan hama wereng coklat.elain itu, DKP3 Balangan berencana untuk melakukan gerakan garda yakni gerakan bersama akan dimulai di Desa Telaga Purun, Kecamatan Paringin Selatan.

“Saya berharap hal ini cepat tuntas dan mereka tidak mengalami kerugian dan tidak menyebar ke desa lain. Obat-obat yang diberikan bukan hanya dari APBD bahkan juga dari provinsi dan obat-obatan tersebut sudah datang,” ujar Ir Tuhalus. (vro/fsl)

Lebih baru Lebih lama