Trending

Kalsel Gandeng Investor Korea Tawarkan Proyek Strategis

 

INVESTOR - Pj Gubernur Kalsek Safrizal ZA bersama Chairman Of Fasifik Group Kim Young O serta Ketua DPRD Kalsel Sufian HK dan Walikota Banjarmasin Ibnu Sina usai melakukan MoU.(humas)

BANJARBARU – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) berhasil mengandeng PT Fasific Global Investment asal Korea Selatan untuk melakukan.kajian investasi di Banua.Tidak tanggung-tanggung sedikitnya ada empat investasi infrastruktur strategis ditawarkan lengkap bersama kajian komprehensif dengan benefit triliunan rupiah.

Penandatangan MoU Pemprov Kalsel dengan perusahaan di bawah naungan Fasific Group dilakukan Chairman of Fasifik Group Kim Young O selaku pihak Pertama dan dari Pemerintah Provinsi Kalsel  ditandatangani PJ Gubernur Kalsel Safrizal ZA selaku pihak kedua disaksikan Ketua DPRD Kalsel Sufian HK di ruang rapat Kantor Gubernur Kalsel, Jumat (02/07).Turut hadir pada penandatangan MoU tersebut  Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina, Kepala Bappeda Kalsel Nurul Fajar Desira dan pejabat terkait.

Kepala Bappeda Provinsi Kalsel Nurul Fajar Desira diawal pertemuan memaparkan, beberapa proyek strategis yang ditawarkan yakni Proyek Jembatan Pulau laut – daratan Kalimantan senilai Rp3,6 triliun. Saat ini, jembatan yang terletak di antara Kabupaten Kotabaru dan Tanah Bumbu itu sudah terbangun jalan penghubung. Sementara, bentang utama jembatan yang akan dibangun sepanjang 700 meter.Proyek lain adalah Jalan Lintas Banjarbaru – Batulicin Kabupaten Tanah Bumbu yang sudah memiliki Kawasan Ekonomi Terpadu (KET).

“Jalan sepanjang 157 kilometer ini akan melintasi Pegunungan Meratus yang bisa mempercepat jarak tempuh dibanding  jalur yang digunakan masyarakat saat ini, sehingga waktunya lebih cepat, estimasi biaya proyek ini Rp14,3 triliun dengan tawaran pola pinjaman daerah kepada investor," papar Fajar.

Selanjutnya, proyek yang ditawarkan yakni jalur kereta api sepanjang 215 kilometer yang menghubungkan Kota Banjarmasin – Tanjung Kabupaten Tabalong dengan perkiaraan biaya Rp25,7 triliun. Pembangunan Pelabuhan Trisakti baru senilai Rp220 miliar di Kota Banjarmasin juga jadi alternatif investor Korsel yang berminat berinvestasi di Kalsel. Jika proyek ini ditambah dengan kawasan industry terpadu di Mantuil, investasi diperkirakan mencapai Rp2 triliun.

“Kita tawarkan proyek pelabuhan, lengkap dengan kawasan ekonomi terpadu dan jalan aksesnya.Terakhir ada proyek tambahan yang ditawarkan Pemprov Kalsel yaitu pembangunan Pusat Jantung Terpadu di RSUD Ulin Banjarmasin senilai Rp175 miliar dengan pola kerja sama berupa pinjaman," tambahnya.

Penjabat Gubernur Kalsel Safrizal ZA mengatakan, setelah penandatanganan MoU ini akan dilanjutkan dengan tahapan lain yang lebih detil, sehingga bisa dilakukan Memorandum of Agreement (MoA). Ia pun berharap jarak MoU dan MoA tidak terlalu lama, karena perencanaan ini bagi Kalsel sudah lama sekali sejak 2016 direncanakan.

Ditegaskan, Kalsel memiliki masa depan cerah terkait dunia usaha ini, karena terdapat banyak potensi, mulai perkebunan, kekayaan laut, kekayaan alam dan sebagainya, namun untuk mengolah hasil yang maksimal, diperlukan infrastruktur dan sarana/prasarana yang memadai. Karenanya, kerja sama lebih banyak ditujukan kepada penyediaan infrastruktur hingga bisnis lain bisa terdorong.

“infrastuktur rumah sakit bonus saja ini, karena Korea terkenal dengan medical bisnis yang baik, maka belajar dengan Korea sesuatu yang lumrah,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Ketua DPRD Kalsel Supian HK menyambut baik penjajakan kerjasama Pemprov Kalsel dengan PT Pasifik Global Investment Manajemen ini.

 “Kami mendukung penuh upaya ini,semoga bisa cepat terealisasi” tegasnya. (Fsl/Snd)

Lebih baru Lebih lama