Trending

Penyebar Video Viral "Warga Lumpuh" Akibat Vaksin di Balangan, Minta Maaf

PENYEBAR VIDEO: Nurul Yakin akhirnya minta maaf karena telah menyebarkan video yang jadi viral terkait guru mengaji yang lumpuh usai divaksin – Foto Dok


BANUATODAY.COM, BALANGAN - Nurul Yakin, penyebar video serta narasi tentang warga yang mengalami kelumpuhan usai menjalani vaksin Covid-19 di Kecamatan Lampihong, Kabupaten Balangan, membuat klarifikasi terkait konten yang diunggah lewat media sosial Whatsapp.

Dalam video klarifikasi berdurasi 38 detik tersebut, Nurul menyampaikan permintaan maaf karena konten yang ia unggah tidak bisa dipertanggungjawabkan. Selain itu, dia berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi.

"Saya atas nama Nurul Yakin, meminta maaf kepada warga Balangan atas postingan yang saya bagikan di media sosial," kata dia, Rabu, (19/1/2022).

Video dan narasi yang disebar Nurul berkaitan tentang guru mengaji berinisial W warga Kecamatan Lampihong yang sejak dua bulan terakhir dikabarkan mengalami kelumpuhan akibat vaksin.Saat ini, guru ngaji tersebut masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Balangan. 

Lelaki berusia 49 tahun tersebut masuk ke RS sejak 15 Januari 2022 lalu.Sebelum alami gejala, pria yang juga kerap menjadi iman musholla tersebut dikabarkan menjalani vaksinasi ke-2 Covid-19. Namun, otoritas rumah sakit menyangkal bahwa yang bersangkutan mengalami dampak dari Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI).

Direktur RSUD Balangan, dr Sudirman menyatakan bahwa hasil diagnosa sementara setelah dikonsultasikan dengan dokter UGD dan penyakit dalam, gejala-gejala yang dialami pasien tersebut mengarah pada infeksi saluran kemih dan hepatitis B.

Hasil sementara lainnya, pasien tersebut juga mengalami gangguan gerak bola mata sebelah kiri dan leher terasa kaku.

"Dari hasil pemeriksaan dokter spesialis saraf diagnosa sementara diduga adanya infeksi di selaput otak dan dicurigai ada tumor," jelasnya.

Kemudian juga dari hasil pemeriksaan dokter spesialis mata, adanya pembengkakan dalam bola mata sehingga tekanannya berlebih.

"Ke depannya disarankan akan dilakukan pemeriksaan tambahan CT Scan, baik itu kepala ataupun mata, untuk menambah memperkuat hasil diagnosanya seperti apa," tuturnya.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUD Balangan, dr Riswanto menilai bahwa sangat tidak mungkin penyakit yang diderita pasien akibat KIPI vaksin. 

"Pasca menerima vaksin pertama pasien tidak ada reaksi alergi, sedangkan pasien muncul gejala setelah lebih dari 48 jam setelah vaksin yang kedua," tutup dr Riswanto. (vro/fsl)

Lebih baru Lebih lama