Trending

Stabilitas Sektor Keuangan Indonesia Tetap Terjaga di Tengah Gejolak Global

STABILITAS: Stabilitas sektor jsa keuangan nasional tetap terjaga meski dinamika global mengalami peningkatan. - Foto Dok
 

BANUATODAY.COM, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan stabilitas sektor jasa keuangan nasional tetap terjaga meski dinamika global mengalami peningkatan, khususnya terkait ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Hal ini disampaikan dalam Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK yang digelar pada 30 April 2025.

Perekonomian global tengah tertekan akibat rencana tarif dagang resiprokal dari AS yang menyebabkan koreksi proyeksi pertumbuhan oleh IMF dan WTO. Namun, perekonomian Indonesia tumbuh 4,87% pada kuartal I 2025, didorong konsumsi rumah tangga, inflasi yang terkendali, dan surplus neraca perdagangan.

Di pasar modal, IHSG menguat 3,93% secara bulanan, meski masih turun 4,42% sejak awal tahun. Penguatan ini didukung oleh kebijakan buyback tanpa RUPS dan koordinasi lintas lembaga. Bursa karbon mencatat akumulasi nilai sebesar Rp77,92 miliar, dan pasar derivatif keuangan tumbuh dengan nilai transaksi mencapai Rp1.050 triliun.

Perbankan nasional mencatat pertumbuhan kredit sebesar 9,16% yoy dengan kualitas tetap terjaga (NPL gross 2,17%). Dana pihak ketiga tumbuh 4,75% yoy dan rasio kecukupan likuiditas tetap tinggi. Kredit UMKM tumbuh 1,95% dengan kredit usaha kecil mencatatkan pertumbuhan 8,65%.

Sektor asuransi dan dana pensiun juga menunjukkan performa solid. Total aset asuransi komersial mencapai Rp925,37 triliun dengan Risk Based Capital di atas batas minimum. Dana pensiun tumbuh 6,15% yoy mencapai Rp1.524,92 triliun.

Di sektor fintech dan pembiayaan, outstanding P2P lending tumbuh 28,72% yoy, sementara pembiayaan Buy Now Pay Later (BNPL) tumbuh pesat 39,3% yoy. OJK juga mencatat adanya 1.444 aset kripto yang dapat diperdagangkan dan transaksi kripto mencapai Rp32,45 triliun pada Maret 2025.

OJK melanjutkan komitmennya dalam perlindungan konsumen dengan memblokir lebih dari 14 ribu rekening terkait judi online dan menghentikan 1.123 pinjaman online ilegal serta 209 investasi ilegal sepanjang 2025. Indonesia Anti-Scam Centre (IASC) juga telah menerima 105.202 laporan penipuan keuangan.

Sebagai langkah proaktif, OJK meluncurkan OJK Infinity 2.0 untuk mendorong inovasi keuangan digital dan inklusi keuangan syariah. Pada 2025, sejumlah regulasi juga disiapkan untuk memperkuat tata kelola sektor keuangan termasuk pengaturan AI di sektor perbankan serta akses pembiayaan UMKM. (naz/fsl)

Lebih baru Lebih lama